Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M (K), membuka secara resmi Pameran Pembangunan Kesehatan di Silang Monas Jakarta, Jumat pagi (14/11), pekan lalu.

Pameran pembangunan kesehatan yang terbuka bagi masyarakat dan digelar selama tiga hari 14-16 November itu, merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke- 50.

Pameran bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan, informasi dan edukasi berupa kebijakan kesehatan, produk dan komoditi kesehatan, hasil serta keberhasilan pembangunan kesehatan kepada masyarakat.

"Banyaknya  pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pameran ini, mulai dari dari pihak pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat, akademisi, sampai ke penggiat dunia maya, menunjukan komitmen yang kuat, semangat, serta dukungan dari seluruh elemen bangsa terhadap pembangunan kesehatan di Indonesia," ujar Menkes.

Selain diisi stan-stan akademisi, swasta, pemerintah daerah serta organisasi dan elemen masyarakat lain yang peduli akan dunia kesehatan, kegiatan pameran juga diisi dengan acara donor darah, hiburan, serta aksi pengabdian masyarakat dengan memberikan pemeriksaan kesehatan dan konseling gratis.

Masyarakat pun menyambut antusias pameran dan pemeriksaan kesehatan gratis itu. Melalui kegiatan tersebut, diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan penyakit baik pencegahan maupun pengobatannya.

Aksi Pengabdian Masyarakat dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes. Dalam kegiatan tersebut, berbagai unit kerja di Kementerian Kesehatan RI, Organisasi Profesi, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, serta Puskesmas di Wilayah DKI Jakarta, memberikan pelayanan bagi masyarakat, di antaranya:

1. Pemeriksaan gerak dan fungsi tubuh;

2. Pemeriksaan dan pelayanan refraksi optis (kesehatan mata);

3. Deteksi dini penyakit tidak menular (PTM), seperti pemeriksaan gula darah, kolesterol, tekanan darah, berat dan tinggi ideal (BB/TB), identifikasi kanker payudara melalui metode periksa payudara sendiri (SADARI); clinical breast examination, dan identifikasi kanker servix melalui metode papsmear dan IVA test.

4. Deteksi tingkat kecemasan dan stres agar masyarakat mampu mengenai status mental emosional melalui metode self report questioner (SQR).

5. Bakti bidan dalam pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Komprehensif, seperti pemeriksaan kesehatan ibu hamil; konseling KB, kuesioner kesehatan jiwa dan brain booster.

6. Konseling dan tes sukarela HIV-AIDS, serta narkoba, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA). Selain itu, juga terdapat konseling berhenti merokok dan alkohol.

Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi sehatnegeriku.com.


Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2014