Jakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 17.569 warga dari tiga kelurahan di wilayah Jakarta Timur hingga Kamis pukul 11.00 WIB terpaksa mengungsi karena permukiman mereka kebanjiran.

"Pengungsi berasal dari Kelurahan Kampung Pulo, Bidara Cina dan Cawang," kata petugas Pusat Pengendalian Operasi BPBD DKI Jakarta Chandra Gunawan di Jakarta, Kamis.

Permukiman warga di wilayah itu kebanjiran luapan air Sungai Ciliwung akibat hujan deras di hulu sungai yang ada di Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/11) sore.

Menurut Chandra, warga mengungsi di beberapa tempat, termasuk Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dan beberapa masjid yang luput dari genangan air.

"Warga sudah mendirikan dapur umum secara swadaya," tambahnya.

Chandra mengatakan pendirian dapur umum tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta bahwa setiap kelurahan harus menyiagakan logistik bagi warga yang mengungsi selama dua hari.

Petugas dari Dinas Sosial juga sudah bergerak ke lokasi banjir untuk memantau kebutuhan warga yang mengungsi.

Selain di Jakarta Timur, beberapa lokasi di Jakarta Selatan juga terendam banjir antara lain di wilayah Kecamatan Pancoran dan Pasar Minggu.

Namun, data jumlah pengungsi dari wilayah tersebut belum diterima BPBD DKI Jakarta.

"Memang yang paling parah di wilayah Jakarta Timur. Ketinggian air di beberapa titik mencapai 400 sentimeter," katanya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014