"Janganlah kita langsung curiga seolah-olah menafikan kemampuan profesionalitas Prasetyo untuk menduduki posisi Jaksa Agung karena berasal dari partai politik," katanya di Jakarta, Kamis.
Despen mengatakan semua elemen harus memberikan kesempatan kepada Prasetyo untuk menegakkan hukum dan hak asasi manusia (HAM), serta memberikan contoh pendidikan politik bagi demokrasi, terkait kemampuan parpol melahirkan pemimpin.
Despen menjamin, pemilihan Prasetyo sebagai Jaksa Agung tidak bermuatan politis atau karena disebabkan adanya tekanan politik.
Penunjukkan Prasetyo atas dasar pertimbangan profesionalitas, kapasitas dan kapabilitas.
Selain itu, Despen menilai Prasetyo memiliki pengalaman sebagai jaksa karir hingga pernah menduduki posisi Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum).
Lebih lanjut, fungsionaris Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem itu menegaskan tidak akan ada agenda politik yang disembunyikan terkait Prasetyo menjadi Jaksa Agung.
"Partai NasDem akan tetap komit merestorasi Indonesia menjadi lebih baik khususnya penegakan hukum dan HAM," ujar Despen.
Prasetyo juga dipastikan akan mengundurkan diri sebagai Wakil Ketua Mahkamah Partai NasDem dan Plt Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jawa Tengah termasuk anggota DPR RI.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
