Saya bertahun-tahun terus terang bertanya berkaitan dengan meroketnya Tiongkok sebagai sebuah raksasa ekonomi dunia,"
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengungkapkan tiga kunci kesuksesan Republik Rakyat Tiongkok yang kondisi pertumbuhan perekonomiannya bisa melejit selama bertahun-tahun hingga menjadi salah satu raksasa ekonomi global.

"Saya bertahun-tahun terus terang bertanya berkaitan dengan meroketnya Tiongkok sebagai sebuah raksasa ekonomi dunia," kata Joko Widodo saat menyampaikan bantuan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2014 di Jakarta, Kamis malam.

Padahal, ujar Presiden Jokowi, Tiongkok selama bertahun-tahun selalu tertutup dan memegang paham komunis dan bukannya kapitalis.

Presiden mengemukakan, pada saat KTT APEC di Beijing beberapa waktu lalu, dirinya memiliki kesempatan untuk bertanya secara langsung dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping yang kerap duduk bersebelahan dengan Jokowi selama pertemuan APEC.

"Pas berjejeran saya tanya ke Xi Jinping, berikan tiga kunci sukses kenapa Tiongkok bisa meloncat seperti sekarang ini," kata Presiden Jokowi.

Presiden menyampaikan bahwa jawaban Xi Jinping, pertama adalah adanya satu partai yang bersatu sehingga bisa menatap arah yang sama.

Sementara kunci sukses kedua adalah Tiongkok memiliki gagasan besar, rencana besar, dan memiliki memimpi besar.

"Caranya mengejar itu seperti apa itu tugas pemimpin," katanya.

Karena itu, ujar dia, bila ingin membuat pelabuhan maka jangan berpikir 10 tahun tetapi untuk 50-100 tahun yang akan datang.

Jokowi mencontohkan, bila membuat pelabuhan maka jangan menyiapkan 10 hektare tetapi siapkan hingga 2.000 hektare.

Sedangkan kunci kesuksesan ketiga adalah membangun infrastruktur guna mempersiapkan konektivitas antarkota dan antarprovinsi. "Hubungkan antar kota, antar provinsi, antar pulau. Ini yang harus kita kejar," katanya.

Presiden juga mengatakan bahwa infrastruktur harus segera dibangun karena bila ditunda akan semakin mahal ke depannya pada masa mendatang.

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014