Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia, Jumat, di tengah harapan baru bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mengatasi resistensi internal untuk memangkas produksi, sementara data ekonomi AS yang optimis juga memberikan dukungan, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari naik 48 sen menjadi 76,33 dolar pada hari pertama kontrak perdagangan. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari naik 32 sen menjadi 79,65 dolar dalam pertengahan perdagangan pagi.

Menurut United Overseas Bank Singapura, harga sedikit pulih setelah melemah selama tiga hari karena "perubahan ekspektasi" mengenai hasil pertemuan OPEC pada 27 November mendatang.

"Investor sekarang berspekulasi bahwa OPEC akan dapat menyetujui pemangkassan kecil atau komitmen yang lebih kuat untuk mengendalikan produksi minyak yang berlebih dan menjaganya pada kuota 30 juta barel per hari," kata bank pemberi pinjaman tersebut.

Meskipun penurunan lebih dari 25 persen pada harga sejak Juni, OPEC berencana apakah akan mengurangi produksi dan mencegah penurunan lebih lanjut.

Venezuela dan Ekuador secara terbuka menyerukan pemangkasan produksi, tapi anggota kunci Arab Saudi sejauh ini menolak.

Kerajaan tersebut, pemimpin OPEC dan produsen top dunia, awal bulan ini telah memangkas harga ekspor untuk mempertahankan pangsa pasar.

Analis juga mengatakan harga juga dibantu oleh data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, demikian seperti dikutip dari AFP.

(Uu.S004)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014