Ternate (ANTARA News) - Setelah sempat diguncang gempa pada Kamis(20/11), BMKG Ternate, Maluku Utara (Malut) mengumumkan telah terjadi gempa berkekuatan 6,7 Skala Richter (SR) di kota Ternate dan wilayah sekitarnya di Maluku Utara (Malut) pada Jumat, sekitar pukul 19.319 WIT, namun tak berpotensi tsunami.

Kepala BMKG Kota Ternate, Suwardi saat dihubungi di Ternate, Jumat, menyatakan pusat gempa berada di lokasi 2.31 Lintang Utara 127.08 BT 115 Km Barat Laut Halmahera Barat dengan kedalaman10 km di Kota Ternate dan wilayah lainnya di Kabupaten Halmahera Barat.

"Gempa yang terjadi tersebut juga sangat dirasakan di sekitar Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat II-III dan guncangannya sangat dirasakan oleh masyarakat sekitarnya," kata Suwardi.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak panik dan selalu mengikuti informasi mengenai gempa yang baru saja terjadi di daerah ini.

Gempa tersebut hingga saat ini belum diperoleh laporan adanya korban jiwa atau kerusaka fisik akibat gempa tersebut, namun BMKG dan instansi terkait telah mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang.

Gempa yang terasa cukup keras tersebut membuat warga di Kota Ternate berhamburan ke luar rumah, karena khawatir akan mengakibatkan rumah mereka roboh.

Warga yang berbelanja di sekitar Pasar Bastiong dan sentra Gamalama panik dan mencoba mencari titik aman untuk menyelamatkan diri karena khawatir terjadi musibah akibat guncangan gempa yang terasa keras tersebut.

Sebelumnya, pada Kamis (20/11) gempa berkekuatan 4,7 SR mengguncang Ternate. Pada akhir pekan lalu, gempa berkekuatan 7,3 SR juga mengguncang Kota Ternate dan wilayah lainnya sekitar pukul 11,31 WIT dan sesuai pemberitahuan dari BMKG gempa tersebut berpotensi tsunami.

Gempa tersebut berada di lokasi 1,94 Lintang Utara, 126.50 BT dengan kedalaman 10 Km atau 132 Km Barat Laut Halmahera Barat. Selain itu, gempa juga terjadi di 156 KM tenggara laut Ternate dan 180 KM barat luat Kota Sofifi, ibukota Malut yang guncangannya cukup terasa dirasakan oleh masyarakat di daerah tersebut.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014