Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup bergerak menguat sebesar 18,47 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG BEI ditutup menguat sebesar 18,47 poin atau 0,36 persen ke posisi 5.112,04. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 3,40 poin atau 0,39 persen ke posisi 878,55.

"Tren kenaikan IHSG masih relatif ada walaupun pada sesi I perdagangan tadi pagi sempat terimbas aksi jual, kembali menguatnya bursa saham regional mendorong indeks BEI berbalik arah," kata Chief Investment Strategist PT Astronacci International, Gema Goeyardi di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, minimnya sentimen positif di dalam negeri membuat pergerakan indeks BEI cenderung mengikuti arah bursa saham eksternal. Apalagi, di sisi lain kinerja emiten pada kuartal ketiga cenderung ditanggapi datar oleh pelaku pasar.

Ia menambahkan bahwa pergerakan indeks BEI dalam jangka pendek ini akan bergerak konsolidasi, pelaku pasar saham cenderung mengambil posisi "wait and see" seraya mencermati dampak negatif dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Gema Goeyardi memproyeksikan bahwa pada awal pekan mendatang potensi indeks BEI masih dapat bergerak berada dalam area positif menyusul fenomena "window dressing" yang diperkirakan mulai muncul.

"Menjelang akhir tahun, biasanya pengelola investasi akan berusaha untuk memperbaiki nilai portofolionya, kondisi itu biasa disebut window dressing di pasar modal," katanya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 195.147 kali dengan volume mencapai 4,88 miliar lembar saham senilai Rp3,82 triliun. Tercatat efek yang mengalami penguatan sebanyak 184 saham, turun sebanyak 115 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 95 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 87,48 poin (0,37 persen) ke 23.437,12, indeks Nikkei naik 56,65 poin (0,33 persen) ke 17.357,51, dan Straits Times menguat 28,66 poin (0,86 persen) ke posisi 3.344,26.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014