Kendari (ANTARA News) - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp2.000, per  liter sejumlah stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) yang ada di Kota Kendari, Sultra masih dipadati antrean kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat dan truk.

"Sudah dua minggu antrean seperti ini berlangsung di sini, baik itu sebelum kenaikan BBM maupun setelah pemerintah mengumumkan kenaikannya," ujar, Dadang, salah seorang petugas SPBU.

Ia menambahkan, panjang antrean sepeda motor sudah mulai berkurang sejak dua hari terakhir tetapi antrean truk dan mobil masih tidak berkurang.

Hal senada juga disampaikan oleh petugas SPBU lainnya, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan masih banyak kendaraan yang antre untuk mendapatkan BBM.

"Antrean panjang Kendaraan untuk mengisi BBM sudah terjadi dua pekan terakhir, baik yang ingin membeli BBM jenis solar maupun premium, yang paling banyak antri itu mobil truk,"ujarnya.

Menurut dia, walaupun sudah empat hari pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi tetapi masih banyak kendaraan yang antre untuk mengisi BBM.

Sementara itu, salah seorang sopir truk, Faidin, mengatakan dirinya bingung dengan kondisi tersebut sebab biasanya setelah harga naik antrian kendaraan akan berkurang.

"Saya bingung dengan kondisi ini, biasanya antrean akan berkurang setelah pemerintah mengumumkan kenaikan BBM, tetapi disini masih saja ada antrean panjang,"ujarnya.

Ia menambahkan, panjangnya antrian kendaraan khususnya truk yang ingin mengisi solar sangat merugikan dirinya, sebab banyak waktu yang terbuang yang seharusnya mereka manfaatkan untuk mencari nafkah.

Ia bersama rekan-rekannya sesama sopir truk berharap agar pemerintah mampu menyelesaikan masalah panjangnya anteran kendaraan di sejulah SPBU agar mereka dapat mencari nafkah untuk keluarganya dengan lancar.

Pewarta: La Ode Abdul Rahman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014