Wina (ANTARA News) - Amerika Serikat dan Iran, Minggu, berupaya menjembatani kesenjangan dalam perundingan pada malam menjelang jatuhnya tenggat waktu kesepakatan nuklir, sementara Iran menyiratkan bahwa pihaknya terbuka bagi perpanjangan masa perundingan hingga satu tahun ke depan.

Menteri Luar Negeri John Kerry datang ke Wina untuk menghadiri putaran kelima perundingan dengan mitranya dari Iran, Mohammad Javad Zarif, menjelang tenggat waktu yang jatuh pada Senin.

Kedua pemain dalam perundingan, yang diperpanjang namun kadang terhenti itu, telah melakukan upaya sejak Kamis untuk mencapai kesepakatan --yang akan mengendalikan kegiatan nuklir Iran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi-sanksi internasional terhadap negara tersebut.

Jika tercapai, kesepakatan itu bisa mengakhiri kebuntuan yang telah berlangsung selama 12 tahun, yang bahkan telah meningkatkan kemungkinan adanya serangan militer Israel terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.

Kerry berbicara di telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Sabtu.

"Kami berjuang keras," kata Kerry di Wina, Sabtu. "Dan kami berharap kami membuat kemajuan yang hati-hati, namun masih ada kesenjangan lebar, kami masih menghadapi kesenjangan serius, yang sedang kami upayakan penangannya dengan seksama."

Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier, yang juga berada di ibu kota Austria itu, menyebut perundingan akhir pekan tersebut sebagai "waktunya bagi kebenaran," demikian AFP..

(Uu.T008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014