Peternak sekarang bingung, mau ke mana memasarkan hasil produksi mereka dengan harga yang turun seperti saat ini,"
Langkat, Sumut (ANTARA News) - Harga jual itik peking putih terus mengalami penurunan, sehingga merugikan peternak, padahal kualitas dagingnya sangat baik dibandingkan dengan itik lokal.

"Harga jual itik peking ini terus turun," kata Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Murni Pematang Cengal Barat Kecamatan Tanjungpura Darmawan, di Tanjungpura, Minggu.

Padahal, katanya, produksinya sekarang mencapai 50.000 ekor yang dikelola oleh peternak usai bertanam padi di kawasan 800 hektare yang ada di daerah itu.

Kalau sebelumnya harga jual itik peking jantan Rp27.000 kini turun menjadi Rp23.000 per ekornya, sementara untuk itik lokal harga jualnya juga turun dari Rp23.000 menjadi Rp18.000 per ekor.

"Peternak sekarang bingung, mau ke mana memasarkan hasil produksi mereka dengan harga yang turun seperti saat ini," katanya.

Untuk itu pihaknya sangat berharap bantuan dari Dinas Peternakan Kabupaten Langkat, bisa ikut memasarkan hasil produksi mereka itu ke berbagai rumah makan, ataupun juga cafe dan resto yang ada di Medan, maupun sekitarnya.

Secara terpisah Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan Langkat Agustawan menjelaskan kalau pemasaran itik peking ini tidaklah sulit, namun konsumen yang belum melihat itu sangat bermamfaat besar dagingnya bila dikonsumsi.

Itik peking putih moncong kuning dan kakinya bewarna kuning ini belum begitu menjadi perhatian bagi konsumen, karena mereka lebih meilih itik lokal.

Sementara para peternak yang ada mau menjualnya dengan harga spesial, tentu disini kendala utamanya sehingga itik peking itu masih belum diminati oleh kalangan masyarakat secara luas.

"Namun demikian kita akan terus berupaya untuk memasarkan itik peking ini, karena Langkat merupakan salah satu produksen terbesar itik peking di Sumatera Utara," katanya.

Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014