Target dalam lima tahun Pulau Sumatera bebas dari pemadaman. Tentunya dengan memaksimalkan pembangkit yang kita punya."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo menargetkan Pulau Sumatera memperoleh kecukupan pasokan listrik dan bebas dari pemadaman dalam lima tahun.

"Target dalam lima tahun Pulau Sumatera bebas dari pemadaman. Tentunya dengan memaksimalkan pembangkit yang kita punya," kata Presiden setelah meninjau PLTU Tarahan, Dusun Sebalang Desa Tarahan Kecamatan Ketibung Lampung Selatan, Selasa, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.

Presiden mengatakan, pembangunan pembangkit listrik selama ini terhambat sejumlah masalah klasik, seperti pembebasan lahan.

Namun demikian, Presiden menegaskan agar berbagai masalah tersebut segera diatasi dan tidak menghambat target kecukupan pasokan listrik di Sumatera dalam lima tahun.

Saat ditanya para awak media data persis kekurangan listrik seluruh Sumatera, Presiden Jokowi sebut Dirut PLN lebih tahu dan berhak menjawabnya.

Sementara itu, Lampung menduduki peringkat kedua se-Sumatera yang tingkat konsumsi listriknya tinggi. Kebutuhan Lampung 809 MW, yang terpenuhi 543 MW, jadi kekurangannya dibantu 266 MW dari Sumatera Selatan.

Peringkat pertama dipegang Provinsi Sumatera Utara dengan kebutuhan 1.451 MW dengan yang terpenuhi hanya 1.409 MW dan mendapat pasokan dari NAD sebanyak 42 MW.

Sistem interkoneksi antar provinsi memungkinkan terjadi saling pasok kekurangan listrik

Sedang PT Bukit Asam Tbk di Lampung memiliki PLTU dengan kapasitas 16 megawatt, dan mempunyai kelebihan pasokan listrik sekitar 10 megawatt karena Bukit Asam hanya menggunakan sekitar 4-6 megawatt.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan itu antara lain Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, Kapolda Lampung Brigadir Jenderal Heru Winarko.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014