Jakarta (ANTARA News) - I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx, sang penggebuk drum dari band punk rock Superman Is Dead (SID) berbagi kisah mengenai tato-tato di badannya.

Pria yang memang hobi merajah tubuhnya itu mengatakan alasannya bertato bukan sekedar untuk "gaya" atau sekedar "ingin tampil beda", tapi merupakan salah satu caranya mengekspresikan diri.

"Dulu, awal bertato memang alasannya dangkal banget, ingin kelihatan beda aja, tapi setelah beberapa tahun, seiring saya sering bicara dengan artis tato dan banyak baca buku, saya paham tato bukan sekedar gaya," kata Jerinx saat latihan jelang Konser Satu Indonesia, Senin, di studio Rossi Musik, Jakarta Selatan.

Tato, bagi pria kelahiran Kuta, 37 tahun lalu itu memiliki makna sebagai media untuk mengekspresikan diri.

"Tato sebagai aktualisasi diri saya, itu untuk mendokumentasikan momen penting dalam hidup," kata aktivis Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa  itu.

Di antara semua tato miliknya, Jerinx mengaku paling suka tato berlian di dadanya. "Tato ini saya buat tahun 1998, artinya sangat relevan karena buat saya itu pengingat kalau saya ingin menjadi manusia yang memiliki hati sekuat berlian, semurni berlian," katanya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014