Kami akan melakukan negosiasi untuk mewakili kepentingan Indonesia dan juga melakukan perjuangan dunia melawan perubahan iklim
Jakarta (ANTARA News) - Delegasi Indonesia akan menagih janji negara maju di pertemuan puncak PBB tentang Perubahan Iklim di Kopenhagen, pada konferensi para pihak United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) ke-20 dan Protokol Kyoto ke-10  yang akan berlangsung pada 1-12 Desember 2014 di Lima, Peru.

Menurut Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) selaku Ketua Delegasi Republik Indonesia Rachmat Witoelar, Indonesia akan berjuang bersama negara-negara berkembang lainnya.

"Kami akan menagih janji negara-negara maju dari hasil Bali Road Map dan Kopenhagen bersama negara-negara berkembang lainnya. Kami akan mendorong agar mereka segera menunaikan janjinya," kata Rachmat di kantor DNPI, Jakarta, Rabu.

Rachmat menjelaskan bahwa sejumlah negara maju telah sepakat memberikan bantuan sebesar 30 miliar dolar AS bagi negara berkembang selama tiga tahun sebagai bagian dari bantuan 100 miliar dolar AS per tahun pada 2020 untuk membantu negara-negara miskin menyesuaikan diri dengan dampak perubahan iklim.

"Sampai saat ini anggaran sudah disalurkan tetapi belum sesuai janjinya," ujar Rachmat.

Ia menambahkan Indonesia juga akan membawa misi khusus untuk membawa kepentingan Indonesia dalam konferensi tersebut.

"Kami akan melakukan negosiasi untuk mewakili kepentingan Indonesia dan juga melakukan perjuangan dunia melawan perubahan iklim," ujar  Menteri Lingkungan Hidup pada tahun 2004 - 2009 itu.

"Kita masih sebagai negara yang ekonominya sedang berkembang jadi titik beratnya masih menjaga mereka yang masih di bawah garis kemiskinan. Tapi bagaimana agar seimbang dengan komitmen menjaga lingkungan," jelasnya.

Disamping upaya aktif Indonesia dalam negosiasi internasional mencapai kesepakatan perubahan iklim 2015 di COP 20, Lima, Peru, Indonesia juga mengupayakan pendekatan melalui soft diplomacy yaitu dengan menyelenggarakan Indonesia Pavilion. Berbagai kegiatan berbagi pengalaman dalam bentuk dialog interaktif dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian/lembaga, sektor swasta, dan organisasi internasional.

Topik-topik yang diangkat terutama berkaitan dengan pengalaman Indonesia dalam melaksanakan program-program perubahan iklim di antaranya, implementasi proyek Joint Carbon Mechanism (JCM) di Indonesia, kebijakan transportasi melalui mitigasi, perubahan iklim dan ketahanan pangan serta pembiayaan perubahan iklim.

Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014