Reli-reli panjang dimainkan kedua petenis tersebut. Keduanya beradu pukulan "backhand" dan "forehand", namun Christoper berhasil tampil sebagai pemenang.
Petenis peringkat satu Indonesia itu terus melanjutkan dominasinya pada set kedua. Christoper sudah memimpin 3-0 dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Sebaliknya Irfandi terus tertekan dan hanya mencuri satu angka pada game kelima. Christoper kemudian mengunci set kedua ini dengan 6-1 sekaligus memenangi pertandingan.
"Memang pada game-game awal set pertama saya belum mendapatkan ritme permainan yang tepat. Nanti di set kedua saya baru bermain sesuai harapan," kata Christoper setelah pertandingan usai.
Irfandi memberikan pujian atas seniornya yang telah memberinya pelajaran. Menurut dia jam terbanglah yang menjadi kunci kemenangan.
"Saya sudah berupaya maksimal selama pertandingan. Tapi dia (Christoper) lebih berpengalaman. Saya akan terus mengembangkan permainan agar bisa berprestasi lebih baik lagi," katanya.
Christoper mengikuti jejak lima petenis unggulan lainnya yang sudah lebih dulu lolos yaitu Joseph Sirriani (Australia) unggulan kedua, Aditya Hari Sasongko (DIY) unggulan keempat, Wisnu Adi Nugroho (Jawa Tengah) unggulan kelima, Indra Wijaya (DKI Jakarta) unggulan keenam serta Arief Rahman (Kalimantan Timur) unggulan ketujuh.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014
