Tuhan itu maha adil, siapa yang bekerja keras akan mendapatkan hasilnya sesuai dengan kerja keras. Begitu pula dengan siapa yang bekerja ekstra akan mendapatkan hasil ekstra pula. Tetapi itu semua harus disertai dengan disiplin yang baik,"
Sidoarjo (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanamkan sikap disiplin kepada ratusan siswa Politeknik Kelautan dan Perikanan di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.

"Tuhan itu maha adil, siapa yang bekerja keras akan mendapatkan hasilnya sesuai dengan kerja keras. Begitu pula dengan siapa yang bekerja ekstra akan mendapatkan hasil ekstra pula. Tetapi itu semua harus disertai dengan disiplin yang baik," katanya saat memberikan kuliah umum di Politeknik Kelautan dan Perikanan di Sidoarjo, Rabu.

Ia mengatakan, Bangsa Indonesia ini memiliki banyak sekali ide dan gagasan yang bagus, tetapi itu semua tidak dibarengi dengan perawatan yang berkelanjutan.

"Oleh karena itu, untuk menjaga itu semua harus disikapi dengan displin supaya apa yang dicita-citakan bisa dicapai," katanya.

Terlebih saat ini Bangsa Indonesia akan menghadapi ekonomi global dan juga ASEAN Single Market. Indonesia harus bisa bersaing menghadapi itu semua.

"Rupanya displin itu bukan asli budaya Indonesia sehingga masyarakat ini mudah sekali lelah dan juga menganggap gampang," katanya.

Untuk menjadi seorang pengusaha harus mampu membudayakan hidup disiplin mulai dari diri sendiri dan juga masing-masing.

"Kalian tahu, saya ini pendidikannya SMA saja tidak lulus, tetapi itu jangan ditiru. Yang harus terus diperjuangkan adalah sikap disiplin itu sendiri supaya bisa berhasil," katanya.

Ia mengatakan, belajar itu juga jangan hanya mengandalkan panca indera tetapi juga harus merasakan yang lain, seperti harus bisa melihat dan juga merasakan tidak dengan tangan.

"Artinya harus keluar dari limitasi seorang manusia, merasakan tidak harus dengan memegang dan hal itu tidak akan membatasi ruang berfikir seseorang," katanya.

Saat ini banyak pemuda yang kehilangan waktunya sekadar untuk bermedia sosial seperti facebook atau juga jejaring sosial lainnya.

"Berapa dalam sehari kalian menghabiskan waktu untuk itu. Terus dikalikan selama 360 hari, berapa jam yang habis dengan sia-sia," katanya.

Ia mengakui, semenjak menjadi menteri dirinya juga kehilangan satu jam setiap harinya sekadar untuk membetulkan rambut dan juga tata rias wajah.

"Tapi itu, tuntutan publik dan saat ini juga banyak diburu wartawan," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014