Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menetapkan status Siaga II menghadapi banjir dan longsor menyusul tingginya intensitas curah hujan belakangan ini.

"Kami menginstruksikan semua aparat camat, desa dan relawan agar meningkatkan kewaspadaan akan bencana alam," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Rangkasbitung, Rabu.

Ia mengatakan, selama beberapa pekan terakhir curah hujan di wilayah Kabupaten Lebak meningkat.

Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banten, selama dua pekan ke depan curah hujan cukup tinggi di wilayah Kabupaten Lebak bagian utara dan selatan.

Frekuensi hujan terjadi siang, sore dan malam hari, berlangsung antara 3,5 sampai 4,5 jam.

"Kami mengingatkan warga agar mewaspadai bencana alam jika hujan terjadi terus menerus," katanya.

Menurut dia, saat ini curah hujan disertai angin kencang mengakibatkan enam rumah warga tertimpa longsor dan sebuah pondok pesantren roboh akibat angin kencang.

Selain itu juga sejumlah ruas jalan Bayah-Cilograng hingga perbatasan Sukabumi, Jawa Barat diterjang longsor. Namun, bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Selama ini, ujar dia, daerah rawan banjir dan longsor terdapat di daerah bantaran aliran sungai, pegunungan dan perbukitan.

Masyarakat yang tinggal di daerah itu cukup banyak hingga ribuan kepala keluarga.

"Kami minta warga mengungsi ke tempat lain jika hujan terus menerus khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir guna menghindari korban jiwa," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014