PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk keras kerusuhan di Libya yang meningkat, dan mendesak dilancarkannya upaya konstruktif guna melanjutkan proses politik banyak pihak guna mengatasi tantangan keamanan dan politik di negara tersebut.

Di dalam pernyataan pers yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, Rabu, anggota DK menyampaikan "keprihatinan sangat besar" mereka mengenai situasi yang memburuk dan dampaknya terhadap kestabilan dan perdamaian regional. Mereka menyampaikan keprihatinan atas serangan belum lama ini terhadap prasarana sipil dan pemerintah.

"Anggota Dewan Keamanan dengan keras mengutuk pelanggaran hak asasi manusia dan pelecehan di Libya, penggunaan kekerasan terhadap warga sipil dan lembaga sipil serta intimidasi terhadap masyarakat, termasuk personel PBB. Mereka mengutuk upaya untuk mengintimidasi dan menghalangi fungsi layak lembaga keuangan di Libya," kata pernyataan tersebut.

PBB telah melaporkan peningkatan permusuhan di Libya belum lama ini, di tengah serangan udara di Tripoli dan Pegunungan Nafusa di bagian barat negeri tersebut serta di Benghazi dan sekitarnya di bagian timur, kata Xinhua.

Pertempuran berkecamuk beberapa hari setelah gencatan senjata yang diperantarai PBB membawa ketenangan sementara bagi Benghazi dan memberi rasa lega bagi warga sipil dan kesempatan untuk mengungsi serta menemukan mayat korban.

Dewan Keamanan PBB, yang menggarisbawahi bahwa tak ada penyelesaian militer bagi krisis saat ini, mendesak semua pihak agar terlibat secara konstruktif dengan upaya Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB Bernardino Leon untuk "melanjutkan proses politik banyak pihak dengan tujuan menangani tantangan keamanan dan politik yang dihadapi negeri tersebut.

Badan paling tangguh di PBB itu menekankan berdasarkan Resolusi 2174 (2014) Komite Sanksi siap menjatuhkan sanksi atas "siapa saja yang mengancam kestabilan, perdamaian atau keamanan di Libya atau menghalangi atau membahayakan keberhasilan penuntasan peralihan politiknya".

Sejak aksi perlawanan 2011, yang menggulingkan orang kuat Muammar Gaddafi, kerusuhan di kalangan kelompok bersenjata telah tersebar luas di negara Afrika Utara itu sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014