..tetapi juga menjadi produk ekonomi bernilai tinggi"
Jakarta (ANTARA News) - Nilai ekonomi jamu di Indonesia sepanjang 2014 mencapai Rp13 triliun atau naik 10 persen dibanding tahun 2013, kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Sumber Daya Hayati Kemenko Bidang Perekonomian Diah Maulinda.

"Ini menjadi bukti bahwa jamu tidak hanya sebagai produk kesehatan, tetapi juga menjadi produk ekonomi bernilai tinggi," katanya dalam acara "Enam Tahun Jamu Brand Indonesia" di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, kata dia, Kemenko Bidang Perekonomian dan kementerian terkait lainnya terus mendorong jamu masuk ke pasar global dan melakukan "branding" jamu sebagai milik Indonesia.

"Salah satu upaya mewujudkannya, sejak 2008 kami melakukan acara kumpul bersama untuk membahas perkembangan jamu, dan hal ini juga didukung oleh presiden kala itu," kata Diah Maulinda.

Kedepannya, lanjut dia, pemerintah akan mengembangkan program-program untuk meningkatkan eksistensi jamu dan menjadikannya sebagai program nasional.

"Selain sudah adanya desa jamu di Sukoharjo, kedepannya nanti ada sistem informasi jamu agar bisa dikenal lebih baik oleh masyarakat luas," katanya.

Selain itu, kata Diah Maulinda, saat ini juga sedang dikerjakan naskah akademik tentang penyusunan undang-undang mengenai jamu.

"Diharapkan, jamu juga dapat berkontribusi terhadap cita-cita bangsa mencapai kedaulatan pangan," ujarnya.

Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014