Kupang (ANTARA News) - Bank Indonesia mengucurkan bantuan senilai Rp500 juta untuk pengembangan sektor riil dan UMKM perajin tenun ikat di Kupang melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).

Bantuan tersebut yang akan diserahkan Deputi Senior Gubernur BI Mirza Aditya, Sabtu, kepada 80 perajin tenun ikat Timor, Rote, Sabu, Alor yang tersebar di empat wilayah dalam Kota Kupang yaitu kelurahan Naikota, Oebufu, Oepura dan Kelurahan Manutapen, kata Kepala Perwakilan BI NTT, Naek Tigor Sinaga, di Kupang, Jumat.

Bantuan untuk pengembangan "Kampung Tenun" ikat dalam Kota Kupang itu lebih didorong oleh fakta bahwa saat ini tenun NTT bukan hanya komoditas adat, tetapi sudah dijadikan komoditas fashion dan seni/kerajinan yang bernilai ekonomis.

Bahkan Naek Tigor yang saat itu didampingi Deputi Moneter dan sektor riil BI Perwakilan NTT Hendrik Sudaryanto mengatakan tenun ikat dengan kualitas unggul juga sudah menjadi komoditas ekspor, karena proses pembuatannya yang "fully handmade" dan diminati oleh masyarakat mancanegara.

Bukan cuma itu, menurut Naek Tigor Sinaga, seiring dengan menigkatkanya kebutuhan akan tenun ikat kualitas dan kontiniutas produksi menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.

"Kualitas dan kontiniutas produksi tenun yang dihasilkan tentunya sangat bergantung pada pengrajinnya. Namun berdasarkan hasil pengamatan, umumnya pengrajin tenun ikat NTT masih menganggap aktivitas tenun yang digelutinya masih sebatas sampingan dengan kondisi peralatan tenun dan skill yang perlu ditingkatkan," katanya.

Oleh karena itu, bantuan teknis dalam bentuk pelatihan, pendampingan dan fasilitasi baik sisi teknis maupun maupun pemasaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas dan memelihara kontinuitas produksi tenun NTT.

Hal tersebut yang melatarbelakangi munculnya ide pengembangan kampung tenun NTT sebagai upaya memaksimalkan pembinaan dan pendampingan yang dilakukan.

Bantuan ini diberikan melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa pembangunan rumah tenun, peralatan tenun, dan bahan baku produksi dengan total nilai mencapai Rp500 juta.

Selain bantuan sarana dan prasarana produksi, selanjutnya juga akan diberikan bantuan teknis guna memperkuat ketrampilan dan pengetahuan pengrajin tenunbaik di sisi teknis, produksi, perbengkelan karakter kewirausahaan maupun manajemen usaha.

Selain itu juga akan dilakukan fasilitasi pemasaran hasil tenun kelompok antara lain melalui pameran, fashion show, dan etalase di hotel.


Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014