Bila sirene ini sudah berbunyi artinya warga sudah harus menyiapkan diri mengungsi
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Japan Radio Coorporation (JRC) berencana memasang 15 sirene di lima kelurahan untuk peringatan dini bencana banjir.

"Tiap kelurahan akan dipasang tiga sirene untuk peringatan dini siaga banjir," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Informatika BPBD Provinsi DKI Jakarta Endang Achadiat di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan sirene peringatan dini banjir tersebut akan dipasang di lima kelurahan paling rawan terkena banjir yakni Kelurahan Bidara Cina, Kampung Pulo, Ulu Jami, Rawa Buaya dan Petogogan.

Lima kelurahan tersebut menjadi langganan banjir dari luapan Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Sungai Krukut.

Sirene tersebut, tambah Endang, akan dikendalikan dari BPBD DKI Jakarta.

Setelah informasi ketinggian air diperoleh dari petugas pintu air di masing-masing wilayah maka BPBD akan memberikan peringatan kepada warga dengan membunyikan sirene.

"Bila sirene ini sudah berbunyi artinya warga sudah harus menyiapkan diri mengungsi," katanya.

Persiapan mengungsi tambahnya dengan menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan di pengungsian dan membereskan dokumen yang penting untuk diselamatkan.

Pemasangan sirene tersebut ditargetkan tuntas sebelum Januari 2015 sebab warga Jakarta akan bersiap menghadapi musim hujan sejak November hingga Januari, sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Lokasi pemasangan alat ini nanti akan dikoordinasikan dengan lurah, karena tujuannya semakin banyak warga yang mendengar lebih bagus," katanya.

Selain membangun peralatan siaga bencana banjir, BPBD DKI Jakarta juga meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi banjir tahunan.

Keberadaan para relawan dan kader bencana yang ada di tingkat kelurahan akan meningkatkan pemahaman warga untuk menanggulangi bencana di wilayahnya masing-masing.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014