Jayapura (ANTARA News) - Faktor cuaca telah menghambat evakuasi helikopter jenis Super Puma TNI-AU yang mendarat darurat di perbatasan Batom-Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, pedalaman Papua.

Komanda Pangkalan TNI AU Jayapura Kol (pnb)I Made Susila Adnyana kepada Antara mengakui, rencana evakuasi kru heli dan para penumpang belum bisa dilakukan karena faktor cuaca.

Dari laporan yang diterima baik di Kiwirok maupun Batom saat ini sedang diguyur hujan.

Selain masalah cuaca, kata Dan Lanud Jayapura, faktor lainnya yakni tidak tersedianya sarana pendukung yakni heli dengan spesifikasi tertentu.

Kol (pnb) I Made Susila mengatakan bahwa pihaknya akan meminta bantuan ke PT Freeport agar dapat menggerahkan helikopter milik Airfast.

Menurutnya, saat ini pihaknya sudah melayangkan permohonan bantuan dan diharapkan evakuasi dapat segera dilaksanakan.

Helikopter TNI AU yang dipiloti Mayor Pnb Tarigan itu membawa 10 anggota satuan tugas pengamanan perbatasan dari Yon 133 yang akan bertugas di pos Kiwirok yang merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG)

Ketika ditanya kondisi kru dan penumpang, Kol Pnb I Made Susila mengaku dari laporan sementara memang ada yang mengalami luka dan patah tulang.

"Komunikasi sangat sulit karena hanya menggandalkan telepon satelit sehingga belum dapat memastikan bagaimana kondisi sebenarnya," jelas Dan Lanud Jayapura Kol Pnb I Made Susila.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014