Ternate (ANTARA News) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara mengusulkan Tari Soya-Soya dan atraksi budaya Bambu Gila sebagai warisan budaya dunia yang terdaftar di Unesco (Organisasi PBB dibidang Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan).

Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata Kota Ternate Rinto Thaib mengatakan di Ternate, Sabtu, bahwa kedua jenis kesenian tradisional Ternate tersebut diusulkan menjadi warisan dunia karena dinilai memenuhi kriteria itu.

Ia mengatakan, prinsip dasar yang digunakan Unesco untuk menetapkan suatu kesenian atau atraksi budaya sebagai warisan dunia adalah unik, tidak tergantikan dan penting, yang jika dikaitkan dengan Tari Soya-Soya dan atraksi budaya Bambu Gila ketiga kriteria itu terpenuhi.

Tari Soya-Soya, menurut Rinto Thaib, merupakan tarian yang bisa dimainkan banyak orang yang semuanya laki-laki dengan perlengkapan berupa salawaku (perisai) dan ngana-ngana (sejenis daun pohon enau), sedangkan musik pengiringnya berupa tifa (gendang kecil) dan gong.

Soya-Soya yang selalu di tampilkan untuk penyambutan tamu kehormatan ini menggambarkan semangat kepahlawanan Sultan Babullah ketika berusaha membebaskan jenazah ayahnya Sultan Khairun yang dibunuh pasukan Portugis di Benteng Rostra Sinor Derosario tahun 1857.

Sedangkan atraksi budaya Bambu Gila dimainkan oleh seorang pawang dengan peralatan sepotong bambu yang kemudian dipegang sejumlah orang. Bambu itu seperti memiliki kekuatan magis bergerak sendiri mengikuti asap dupa sang pawang, ujarnya.

Pewarta: La Ode Aminuddin
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014