Bogor (ANTARA News) - PT Astra International Tbk (ASII) akan menyeimbangkan bisnisnya agar sektor otomotif tidak mendominasi, dengan mamacu pertumbuhan pada sektor-sektor bisnis lainnya.

Investor Relations Astra International Tbk Tira Ardianti dalam workshop grup Astra di Bogor, Jawa Barat, Sabtu, mengatakan bahwa strategi itu perlu sehingga dapat menciptakan keseimbangan bisnis, apalagi saat ini kondisi industri otomotif terutama mobil menghadapi tantangan akibat persaingan dan kelebihan supply kapasitas.

"Nantinya diharapkan, bisnis otomotif dan non otomotif  balance. Tetapi, poinnya kita tidak menurunkan kinerja di sektor otomotif, yang di luar otomotif akan kami pacu untuk mengejar keseimbangan itu," ujarnya.

Industri otomotif, lanjut dia, akan terus mengalami pertumbuhan karena penetrasi pasar saat ini masih relatif rendah sekitar 1,2 juta dibandingkan jumlah penduduk.

Ia mengemukakan pada 2012, kontribusi bisnis otomotif terhadap laba bersih mencapai 64 persen, lalu pada 2013 sebesar 68 persen, dan pada kuartal III 2014 menjadi 59 persen.

Chief Group Treasury and Investor Relations Astra International Tbk Iwan Hadiantoro dalam perjalanannya, sektor otomotif cukup siklikal, kinerjanya tergantung pada makro ekonomi domestik.

Menurut dia, ada tiga pilar untuk menggenjot porsi bisnis non otomotif, yakni dengan memerbesar bisnis yang sudah ada, melakukan akuisisi untuk memerkuat bisnis, dan terus mendorong proyek "green field" seperti membangun jalan tol.

"Diharapkan kinerja Astra lebih sustainable sehingga kinerja Grup tidak terpengaruh oleh satu sektor saja," katanya.

Iwan Hadiantoro menambahkan bahwa Astra International Tbk sedang menjajaki bisnis properti dan infrastruktur, dan tetap menggenjot bisnis non otomotif lainnya seperti pertambangan dan alat berat, perkebunan, keuangan, dan information technology (IT).

"Tidak mudah, bisa sampai sekitar 10 tahun untuk menyeimbangkan bisnis otomotif dan non otomotif. Namun dalam hal pendanaan (capex) semua tetap berimbang baik untuk otomotif maupun non otomotif," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014