Kurikulum 2013 itu berbasis akademik, bukan politik, sehingga kalau ada yang keberatan, maka kita berdebat secara akademik,"
Surabaya (ANTARA News) - Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan Kurikulum 2013 sebenarnya sudah memiliki "roadmap" evaluasi secara berkala sampai benar-benar sempurna.

"Kurikulum 2013 itu berbasis akademik, bukan politik, sehingga kalau ada yang keberatan, maka kita berdebat secara akademik," katanya di Surabaya, Sabtu.

Ditemui setelah pengukuhan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Said Aqil Siroj MA sebagai guru besar bidang tasawuf di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, ia mengatakan "roadmap" evaluasi ada pada setiap tahun dan setiap siklus.

"Setiap tahun ada evaluasi untuk perbaikan, kemudian ada evaluasi menyeluruh pada setiap siklus. Kita berhitung, ternyata kelas 1, 2, 3 itu tuntas pada 2016, maka saat itulah ada evaluasi sumatif atau evaluasi menyeluruh," kata guru besar ITS itu.

Oleh karena itu, kata dia, evaluasi Kurikulum 2013 itu memang harus dilakukan, karena menjadi bagian dari "roadmap". Evaluasi dapat dilakukan pada tiga bidang yakni teknis pelaksanaan, substansi dan pelatihan.

"Evaluasi pada teknik pelaksanaan itu misalnya evaluasi buku. Sebelumnya, evaluasi dalam buku itu buku yang semula dikirim ke sekolah, maka akan dialihkan ke kabupaten/kota dan akhirnya diteruskan ke sekolah," katanya.

Ada kabupaten/kota yang ingin cetak sendiri, ada yang minta lewat LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah). Ada yang ingin pengadaan sendiri.

Dalam kesempatan itu, Nuh juga prihatin dengan perubahan organisasi di lingkup kementerian pada kabinet kerja sekarang yakni dari sekolah ke kabupaten/kota.

"Tidak gampang bolak-balik organisasi, karena harus ada pertimbangan subjektif," katanya dalam acara yang juga dihadiri Menristek, Mensos, Menteri PDT, Menpora, dan sebagainya.

Sementara itu, Menristek M Natsir menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti inovasi mahasiswa supaya bisa diproduksi massal dan bernilai guna bagi masyarakat.

"Kami akan mengundang dunia usaha, Kadin (Kamar Dagang dan Industri) dan industri untuk menyikapi temuan mahasiswa. Upaya itu akan dipimpin langsung Wapres Jusuf Kalla," katanya.

Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014