Leicester, Inggris (ANTARA News) - Liverpool berhasil mengalahkan Leicester City dengan skor 3-1 dalam laga lanjutan Liga Utama Inggris di Stadion King Power, Leicester, Rabu pagi WIB.

Kemenangan itu menjadi hasil yang baik bagi Liverpool dalam membuka perjalanan mereka di bulan Desember, setelah sepanjang November hanya memperoleh satu kemenangan dalam empat laga yang dijalani, dan itu terjadi di pengujung bulan menghadapi Stoke City dengan skor 2-1.

Hasil itu juga membawa Liverpool melompat ke peringkat 8 klasemen sementara Liga Utama Inggris dengan raihan poin 20, setelah sebelumnya hanya berada di peringkat 11.

Pun demikian, posisi mereka masih bisa digusur Tottenham Hotspur (9) dan/atau Everton (10) yang baru akan melakoni laga pekan ke-14 mereka pada Kamis pagi WIB, masing-masing melawan Chelsea dan Hull City.

Kemenangan kali ini juga seolah menjadi pembuktian kapten Liverpool Steven Gerrard yang banyak menuai kritik atas penampilannya belakangan, ia mencetak gol kedua timnya pada menit 54.

Liverpool lebih dulu tertinggal akibat gol bunuh diri penjaga gawang Simon Mignolet pada menit 22 yang hanya bertahan empat menit sebelum menyamakan kedudukan lewat Adam Lallana pada menit 26.

Setelah unggul 2-1 lewat gol Gerrard, Liverpool juga unggul jumlah pemain akibat kartu merah yang diterima bek Leicester Pierce Morgan pada menit 63, dan Jordan Henderson memastikan kemenangan Liverpool menjadi 3-1 lewat golnya pada menit 83.

Sejak awal laga, meski Liverpool berusaha keluar namun mereka berada dalam tekanan Leicester yang lebih tenang kala memegang bola, di sisi lain rapuhnya pertahanan yang menjadi masalah utama Si Merah kembali terlihat dalam pertandingan tersebut.

Menit 19 sebuah penjaga gawang Simon Mignolet hampir saja harus membayar mahal atas blunder kesalahan umpan yang dia lakukan ke arah Esteban Cambiasso, namun gelandang gaek asal Argentina itu gagal memanfaatkan kesempatan dan bola tendangannya dari jarak 27 meter melenceng dari gawang yang sudah kosong.

Tuah rapuhnya pertahanan Liverpool akhirnya muncul pada menit 22, saat Leicester memperoleh keunggulan 1-0 akibat gol bunuh diri yang dilakukan Mignolet.

Gol itu berawal dari umpan manis Riyad Mahrez yang disambut tendangan Jamie Vardy dan memaksa Mignolet melakukan penyelamatan satu tangan namun bola masih mengarah ke gawang dan disapu di hadapan garis oleh Skrtel dengan tandukannya, namun bola jatuh ke kaki Leonardo Ulloa yang memutari Mignolet sebelum bola tendangannya membentur tiang gawang dan mengenai punggung Mignolet sebelum memasuki gawang sendiri.

Beruntung hanya empat menit saja Liverpool berada dalam keadaan tertinggal, sebab berawal dari bola mati yang diambil Steven Gerrard, penyerang sayap Adam Lallana sukses membuat kedudukan menjadi imbang 1-1 setelah menyambar bola liar hasil perebutan udara di dalam kotak penalti pada menit 26.

Kedudukan 1-1 berhasil dipertahankan Liverpool yang terus menerus dihujani serangan sepanjang sisa babak pertama.

Memasuki babak kedua pelatih Brendan Rodgers memutuskan untuk melakukan satu pergantian pemain, yakni menarik keluar Javier Manquillo dan menurunkan Alberto Moreno, sehingga Glen Johnson yang sebelumnya bertugas di posisi bek kiri kembali menempati pos bek kanan.

Pun demikian, Liverpool masih terus berada di bawah tekanan tuan rumah sembari sesekali berusaha membangun serangan kala menguasai bola.

Hasilnya, Gerrard berhasil membawa Liverpool unggul pada menit 54 setelah menyambar bola sapuan Pierce Morgan yang mengarah kepadanya sekaligus menaklukkan penjaga gawang Kasper Schmeichel.

Gol tersebut menjadi gol kedua Gerrard musim ini, setelah sebelumnya ia mencetak gol penting pada Derby Merseyside melawan Everton yang berakhir dengan skor 1-1 pada 27 September 2014 lalu.

Tertinggal satu gol membuat tuan rumah cenderung mengandalkan kontak fisik kala berusaha merebut bola yang hilang dari kendali mereka, hasilnya Morgan diganjar kartu merah saat menjatuhkan Rickie Lambert yang sudah berada dalam posisi unggul untuk mengejar bola di dekat kotak penalti Leicester.

Hal serupa juga terjadi saat Gerrard terlihat dijatuhkan Schmeichel saat menggiring bola di dalam kotak penalti pada menit 74, namun wasit Lee Mason tidak menganggap hal itu sebagai sebuah pelanggaran.

Leicester belum menyerah dan terus menggempur pertahanan tim tamu setiap mengendalikan bola, namun mereka justru harus menelan ludah saat Jordan Henderson menggandakan keunggulan Liverpool menjadi 3-1 pada menit 83.

Gol itu berawal dari sebuah umpan silang yang dilepaskan Joe Allen ke dalam kotak penalti dan tidak diantisipasi sempurna oleh Schmeichel dan berhasil direbut Raheem Sterling, yang memilih untuk melepaskan umpan kepada Henderson dengan tumitnya sebelum disambar dengan tendangan tak terbendung oleh wakil kapten Liverpool tersebut.

Meski tertinggal dua gol, Leicester pantang menyerah dan masih terus menghujani pertahanan Liverpool dengan serangan di sisa waktu pertandingan, bahkan Schmeichel, yang merupakan putra dari penjaga gawang legendari Manchester United Peter Schmeichel, mengikuti jejak sang ayah yang kerap turut membantu rekan-rekannya dalam skema sepak pojok.

Pun demikian, hingga akhir pertandingan kedudukan 3-1 bagi Liverpool tak berubah.

Berikut susunan pemain kedua tim sebagaimana dilansir situs UEFA.com.

Leicester City (4-4-2): Kasper Schmeichel (PG); Ritchie De Laet, Wes Morgan, Marcin Wasilewski, Paul Konchesky (Marc Albrighton); Riyad Mahrez, Matthew James, Esteban Cambiaso, Jeffrey Schlupp; Leonardo Ulloa, Jamie Vardy
Pelatih: Nigel Pearson

Liverpool (4-3-3): Simon Mignolet (PG); Javier Manquillo (Alberto Moreno), Kolo Toure, Martin Skrtel, Glen Johnson; Jordan Henderson, Steven Gerrard, Lucas Leiva; Raheem Sterling (Dejan Lovren), Rickie Lambert, Adam Lallana (Joe Allen)
Pelatih: Brendan Rodgers

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014