Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore turun 23 poin menjadi Rp12.294 per dolar AS dibandingkan dengan posisi terakhir kemarin.

"Untuk sementara sentimen negatif mewarnai pergerakan mata uang rupiah seiring dengan munculnya optimisme perekonomian Amerika Serikat akan terus meningkat," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Ia menambahkan optimisme terhadap ekonomi Amerika Serikat muncul bersama ekspektasi meningkatnya jumlah tenaga kerja di negeri itu, dan pernyataan dari Wakil Gubernur Federal Reserve Stanley Fischer bahwa penurunan harga minyak dunia merupakan anugerah bagi perekonomian AS karena akan menningkatkan konsumsi.

"Tetap waspada dan antisipasi pelemahan lanjutan pada rupiah terhadap dolar AS," ucapnya.

Ia menjelaskan pula bahwa masih adanya respons positif terhadap pengumuman data ekonomi Indonesia menahan pelemahan rupiah lebih dalam.

"Meski dari dalam negeri terdapat sentiment positif namun belum cukup kuat mengimbangi sentimen eksternal," katanya.

Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Rully Nova menambahkan pergerakan nilai tukar rupiah cenderung lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal.

Secara fundamental, ia melanjutkan, masih terbuka ruang bagi kurs rupiah untuk kembali menguat seiring dengan optimisme investor pasar uang terhadap perekonomian Indonesia.

"Ada ekspektasi positif terhadap ekonomi Indonesia seiring dengan data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus pada periode Oktober 2014," katanya.

Sementara pada kurs tengah Bank Indonesia hari ini tercatat rupiah bergerak melemah menjadi Rp12.295 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di posisi Rp12.276 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014