... wanita-wanita Maroko itu disewa dengan bayaran Rp5 juta untuk short time...
Bogor (ANTARA News) - 19 perempuan pekerja seks alias PSK asal Maroko ditangkap Kantor Imigrasi wilayah Bogor, Rabu malam ini. 

"Petugas kami menyamar untuk memastikan informasi yang kami dapat," Kasubid Penyidikan Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi, Bambang Catur.

Dia menjelaskan, petugas menyamar sebagai pemesan salah satu wanita Maroko itu Dari transaksi diketahui wanita-wanita Maroko itu disewa dengan bayaran Rp5 juta untuk short time. 

Dari penyidikan, petugas mengetahui ada lebih dari 19 PSK asal Maroko yang "buka praktek" di sana. 

"Dari penyidikan itu, kami tahan dua wanita Maroko. Selanjutnya kami mengembangkan untuk mencari tahu lokasi mereka," kata dia.

Usai menahan dua PSK asal Maroko itu, sekitar pukul 20.00 WIB petugas imigrasi setempat langsung menindak. Hingga akhirnya dalam operasi gabungan itu tertangkap 19 orang, termasuk dua yang tertangkap pertama. 

"Dari pengakuan mereka sudah berada di Bogor ada yang satu bulan, ada juga yang satu hari," kata Kepala Kantor Imigrasi Bogor, Herman Lukman. 

Dia mengatakan, para wanita Maroko ini masuk ke Indonesia melalui jalur udara menggunakan visa turis. 
Namun mereka datang ke Indonesia menjadi PSK di Bogor dengan bayaran mulai dari Rp2 juta-Rp5 juta untuk kencan beberapa jam saja.

Di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mereka menempati satu vila. Mereka biasa keluar rumah pada petang hari menjelang malam. "Pasar" yang disasar PSK asal Maroko itu turis asing. 

Erika (20) adalah satu dari 19 PSK asal Maroko itu. "Saya dan teman-teman saya sedang berada di rumah, tiba-tiba petugas datang dan membawa kami kesini," katanya dalam bahasa Inggris. Erika mengaku baru satu pekan di Bogor. Pengakuan dia, dia datang untuk berlibur. 

Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014