Islamabad (ANTARA News) - Satu orang tewas dan sembilan orang lagi cedera ketika bom meledak di dekat lokasi pasar sayuran di Provinsi Balochistan, Pakistan Baratdaya, Kamis, kata beberapa pejabat.

Akbar Khan Durrani, seorang pejabat di Balochistan, mengatakan bahan peledak tersebut diletakkan di dalam mobil yang diparkir di pinggir jalan dan diledakkan dengan menggunakan alat kendali jarak jauh ketika rombongan pasukan keamanan lewat.

Semua kendaraan di dalam rombongan tersebut selamat sebab kendaraan itu berada jauh dari lokasi tempat ledakan terjadi, demikian laporan Xinhua.

Empat kendaraan lagi, termasuk satu van sekolah, rusak akibat ledakan itu, kata Durrani.

Korban cedera, termasuk dua siswa, telah dibawa ke satu rumah sakit tak jauh dari lokasi ledakan. Empat di antara korban cedera berada dalam kondisi kritis di rumah sakit, kata Durrani.

Ledakan tersebut terjadi sekitar pukul 09.05 waktu setempat di Daerah Kota Satellite Quetta, Ibu Kota Provinsi Balochistan.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Pada Minggu malam (30/11), tiga orang cedera akibat serangan granat tangan terhadap kendaraan stasiun TV berbahasa Urdu di Ibu Kota Federal Pakistan, Islamabad, demikian laporan media setempat.

Menurut sejumlah laporan, peristiwa itu terjadi ketika beberapa penjahat yang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor melempar granat tangan ke mobil van stasiun televisi lokal Digital Satellite News Gathering (DSNG) di daerah Faizabad Interchange, gerbang utama antara kota kembar Rawalpindi dan Islamabad.

Serangan tersebut melukai tiga orang, termasuk wartawan dan juru kamera.

Polisi dan tim pertolongan bergegas ke tempat kejadian dan membawa korban cedera ke Rumah Sakit Pakistan Institute of Medical Sciences (PIMS) di Islamabad.

Beberapa pejabat rumah sakit mengatakan semua korban cedera berada dalam kondisi stabil.

Peristiwa itu terjadi ketika insan media sibuk melaporkan kepergian pekerja politik dari partai oposisi Pakistan, Tehreek-i-Insaf (PTI), setelah menghadiri pawai umum partai tersebut di luar Parlemen di Islamabad.

Penjahat itu berhasil melarikan diri dari daerah tersebut setelah serangan yang merusak dua van DSNG dan menyebar kepanikan di daerah itu.

Serangan tersebut terjadi ketika pengamanan tinggi di Islamabad. Lebih dari 20.000 orang polisi dan personel ranger dikerahkan di ibu kota Pakistan untuk pertemuan terbuka PTI itu.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.

Serikat Wartawan Federal Pakistan (PFUJ) mengumumkan protes di seluruh negeri itu terhadap peristiwa tersebut dan meminta pemerintah menangkap para pelakunya.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014