New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (Jumat pagi WIB), tetapi melemah terhadap euro karena ECB memutuskan menunggu sampai awal tahun depan untuk mempertimbangkan langkah-langkah stimulus berikutnya.

Euro berbalik naik atau "rebound" dari tingkat terendah dua tahun terhadap dolar AS, setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Draghi gagal meluncurkan rencana stimulus lebih lanjut untuk perekonomian kawasan yang memudar seperti yang diharapkan, lapor Xinhua.

Sebaliknya, ia mengatakan pada konferensi pers Kamis bahwa para pembuat kebijakan bisa mengubah "ukuran, kecepatan dan komposisi langkah-langkah kami awal tahun depan".

Di sisi ekonomi, dalam pekan yang berakhir 29 November, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran AS yang disesuaikan secara musiman mencapai 297.000, turun 17.000 dari tingkat revisi minggu sebelumnya, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis. Angka terbaru itu masih di atas ekspektasi pasar.

Investor menunggu laporan data penggajian non pertanian AS yang dipantau secara cermat yang akan keluar pada Jumat untuk mendapatkan pandangan lebih komprehensif dari pasar tenaga kerja di negara itu.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2365 dolar dari 1,2310 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5674 dolar dari 1,5688 dolar. Dolar Australia turun menjadi 0,8382 dolar dari 0,8403 dolar.

Dolar AS dibeli 119,86 yen Jepang, lebih tinggi dari 119,82 yen pada sesi sebelumnya. Greenback turun ke 0,9725 franc Swiss dari 0,9777 franc Swiss, dan bergerak naik menjadi 1,1381 dolar Kanada dari 1,1364 dolar Kanada.  (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014