Tokyo (ANTARA News) - Kurs euro bertahan stabil terhadap mata uang utama lainnya di Asia pada Jumat, setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memutuskan untuk tidak meluncurkan stimulus baru.

Mata uang bersama Eropa dibeli 1,2377 dolar dan 148,58 yen di perdagangan Tokyo pada sore. Sementara di perdagangan New York, euro dibeli 1,2380 dolar dan 148,27 yen pada Kamis sore.

Greenback naik melewati 120 yen pada perdagangan Jumat sore, setelah sempat menembus angka yang sama di New York pada Kamis.

Sekali lagi pasangan dolar-yen bergerak sejalan dengan pasar ekuitas Tokyo dan berdiri di 120,06 yen pada Jumat sore.

Suasana menjadi optimistis menjelang rilis utama angka ketenagakerjaan penting AS, kata Akira Moroga, manajer kelompok produk valuta asing di Aozora Bank.

"Ada beberapa ekspektasi untuk data ketenagakerjaan AS pada Jumat," katanya Dow Jones Newswires.

Namun, para investor sedikit menjauh dari mengambil posisi besar, kata Moroga.

"Kabar bahwa dolar mencapai 120 yen adalah sensasional tetapi mereka yang di pasar dengan tenang menganggapnya sebagai satu titik yang dilewati," kata Okasan Online Securities dalam sebuah catatan.

Dolar telah menguat sekitar 10 yen terhadap mata uang Jepang sejak bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), memperluas program pelonggarannya yang sudah sangat besar pada akhir Oktober.

Euro berbalik naik pada Kamis setelah Bank Sentral Eropa di pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini menunda kemungkinan program pelonggaran penuh hingga awal tahun depan.

"Meskipun merevisi turun untuk proyeksi pertumbuhan dan inflasi, ECB tidak mengirimkan apa-apa kecuali beberapa perubahan komunikasi sia-sia," Frederik Ducrozet, ekonom senior zona euro Credit Agricole, mengatakan dalam sebuah laporan.

Bank pada Kamis mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada rekor terendah, sementara mengumumkan siap untuk bertindak awal tahun depan jika kawasan euro menunjukkan tanda-tanda terjerumus ke dalam deflasi, demikian seperti dikutip dari AFP.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014