Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 330 pemuda dari 10 negara anggota ASEAN dan Jepang mengunjungi Kota Pahlawan Surabaya selama empat hari sejak kapal pesiar M.S. Nippon Maru yang mereka tumpangi itu singgah di Terminal Gapura Surya Nusantara, Tanjung Perak, Surabaya, Jumat.

Ratusan pemuda Asia Tenggara dan Jepang itu merupakan peserta Program Kapal Pemuda Asia Tenggara dan Jepang atau The Ship for Southeast Asian and Japanese Youth Program (SSEAYP) ke-41 sejak program itu dirintis pada tahun 1974 oleh Jepang, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

"Rata-rata setiap negara mengirimkan 28 peserta berusia 18-30 tahun (14 putra dan 14 putri) dan satu wakil pemerintah (National Leader/NL), sehingga tercatat 330 pemuda yakni 319 peserta dari 11 negara se-ASEAN ditambah 11 wakil pemerintah ASEAN. Mereka didukung 40 staf administrasi berkebangsaan Jepang," kata NL Indonesia, Meutia Rahima.

SSEAYP ke-41 dimulai dari Tokyo, Jepang pada 29 Oktober hingga 18 Desember 2014. Setelah 10 hari di Jepang, pada 7 November 2014, para peserta memulai pelayaran dengan kapal M.S. Nippon Maru dari Tokyo ke empat kota yakni Muara (Brunei Darussalam), Sihanoukville (Kamboja), Yangon (Myanmar), dan Surabaya (Indonesia).

"Selama 10 hari di Jepang, para peserta melakukan kunjungan kehormatan (courtesy call), kunjungan institusional (institutional visit), tinggal bersama keluarga angkat (homestay) di sejumlah prefektur, dan menghadiri Japan-ASEAN Youth Leaders Summit," katanya di sela acara penyambutan kedatangan peserta di Surabaya.

Di Surabaya, kapal singgah selama empat hari pada 5-8 Desember. "Pada hari pertama (5/12), para peserta melakukan kunjungan kehormatan bersama ke Pemprov Jawa Timur, dan pertunjukan Diorama Wonderful Indonesia di Terminal Gapura Surya Nusantara, termasuk musik tradisional dan membatik," katanya.

Pada hari kedua (6/12), peserta akan melakukan kunjungan institusional ke ITS, Unair, dan PT PAL Indonesia. "Sorenya hingga selama tiga hari dua malam (6-8/12), peserta akan homestay dengan beberapa keluarga di Surabaya," katanya di sela penyambutan yang dihadiri Konsul Jepang di Surabaya Noburu Nomura dan Asisten Deputi Peningkatan Sumberdaya Pemuda Kemenpora Drs Imam Gunawan MAP.

Pada 8 Desember siang, para peserta menghadiri upacara pelepasan (farewell ceremony) hingga kapal M.S. Nippon Maru bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Tokyo. "Untuk kegiatan di atas kapal umumnya diskusi tentang berbagai hal, seperti entreprenurship, manajemen bencana, hubungan internasional, dan sebagainya," katanya.

Ditanya tentang kesan menarik selama mengikuti program Kapal ASEAN-Jepang itu, ia mengaku banyak hal yang membanggakan, karena banyak pemuda ASEAN dan Jepang yang tertarik dengan simbol Garuda dan makna filosofinya.

"Bahkan, saat menyaksikan presentasi budaya yang dilalukan 28 peserta dari Indonesia terkait budaya pada 34 provinsi, para peserta meyakini bahwa Indonesia benar-benar Unity in Diversity," katanya, didampingi fasilitator SSEAYP ke-41 dari Indonesia, Asri Wijayanti.

Sementara itu, Asisten Deputi Peningkatan Sumberdaya Pemuda Kemenpora Drs Imam Gunawan MAP menegaskan bahwa Surabaya dipilih untuk menggerakkan potensi pemuda Surabaya di berbagai bidang serta membiasakan warga Surabaya memiliki keluarga global.

"Kegiatan ini banyak manfaatnya untuk mendorong kompetensi global di kalangan pemuda ASEAN dan Jepang, karena itu pemerintah Jepang dan negara-negara ASEAN sepakat untuk meneruskan program yang sudah berjalan 40 tahun itu untuk dilakukan 40 tahun lagi," katanya.

Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014