Jakarta (ANTARA News) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) DKI Jakarta, menggelar pasar murah dengan menyediakan 5.000 paket bahan kebutuhan pokok untuk pekerja, terkait peringatan HUT ke-37 badan tersebut.

Siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan pasar sembako murah itu dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Kawasan Industri Pulogadung dan Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

Kakanwil BP Jamsostek DKI Jakarta, Hardi Yuliwan mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu corporate social responsibility (CSR) di mana pekerja bisa membeli 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, dan 2 kg gula pasir berdiskon 50 persen.

"Paket itu seharga Rp110 ribu dan dijual dengan harga Rp55 ribu saja," ujar Hardi saat membuka acara pasar murah di PT Rajawali Nusindo (RNI) Cabang Jakarta di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.

Turut hadir Kakacab BP Jamsostek Cabang Pulogadung, MI Sri Widiastuti, Kakacab Rawamangun, Panji Wibisana, Kepala RNI Cabang Jakarta I, Sukadi, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Aspindo) Jakarta Timur, IGP Sadita Yasa.

Dalam sambutannya Hardi menjabarkan mengenai perjalanan, manfaat, serta inovasi di tubuh penyelenggara jamsostek itu yang semula bernama PT Astek, menjadi PT Jamsostek dan kini bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan.

Semula merupakan BUMN di bawah pengawasan menteri lalu menjadi badan publik yang langsung di bawah pengawasan Presiden RI. Tujuan perubahan badan hukum itu untuk memberi perlindungan lebih baik kepada pekerja.

Hardi menyebutkan banyak kemajuan yang dicapai BP Jamsostek. "Kami tetap membuka diri menerima masukan dan kritik agar kualitas pelayanan terus meningkat," urainya.

Terkait hal tersebut, Hardi menyambut baik gagasan Ketua Aspindo Jakarta Timur, Sadita Yasa untuk menyediakan transportasi gratis di Kawasan Industri Pulogadung.

"Anggarannya akan kami ajukan ke (BP Jamsostek) Pusat. Mudah-mudahan tahun depan bisa diwujudkan," katanya. Sadita Yasa sendiri menyatakan gagasan tersebut muncul setelah melihat fasilitas transportasi gratis khusus pekerja itu di kawasan industri Singapura.

"Di Singapura busnya terus muter mengangkut pekerja di kawasan industri," ucapnya. Jika hal serupa diterapkan di Kawasan Industri Pulogadung, Sadita yakin akan mengurangi kemacetan serta meringankan biaya transportasi para pekerja. 

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014