Freetown (ANTARA News) - Dua dokter meninggal akibat Ebola di Sierra Leone Jumat, kata pemerintah dan sumber rumah sakit, sehingga menjadikan 10 dokter tewas di negara itu oleh virus mematikan tersebut.

Wabah terburuk Ebola pada catatan telah merobek beberapa sistem kesehatan negara terlemah Afrika Barat itu, menewaskan hampir 350 personel medis, termasuk 106 di Sierra Leone, yang masih membangun kembali dari tahun-tahun perang pada 1990-an.

"Kami hancur akibat pendarahan pada pekerja kesehatan kita ini," kata seorang pejabat senior kementerian kesehatan kepada Reuters, meminta tidak disebutkan namanya.

Tidak ada komentar segera dari pemerintah, tetapi sumber-sumber menyebut dua dokter yang meninggal adalah Dr Dauda Koroma dan Dr Thomas Rogers.

Tidak jelas bagaimana orang-orang itu terinfeksi karena mereka tidak bekerja di garis depan dalam klinik Ebola itu.

Sambil menanggapi parlemen sebelumnya pada Jumat, Presiden Ernest Bai Koroma menelepon tenaga medis yang berjuang untuk memberantas Ebola sebagai "patriot terbesar" negara itu.

Sierra Leone telah berjanji untuk membayar keluarga dari semua staf medis yang meninggal berjuang melawan Ebola 5.000 dolar AS sebagai kompensasi.

Angka-angka terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Ebola telah menewaskan hampir 6.200 orang, terutama di Liberia, Sierra Leone dan Guinea, sejak dikonfirmasi di wilayah tersebut sebelumnya tahun ini. Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014