Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Kebakaran terjadi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menghanguskan sekitar sepuluh bangunan di permukiman padat penduduk di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.

"Api dengan cepat menjalar karena sebagian besar bangunan terbuat dari kayu dan jaraknya cukup rapat. Jalan dalam gang juga kecil jadi sedikit menghambat upacaya pemadaman," kata Kepala Pemadam Kebakaran Kotim, Sunardi di lokasi kejadian, Senin.

Kebakaran menghanguskan sedikitnya sepuluh bangunan terdiri dari lima rumah dan lima barak sewaan di Gang Rambai 7 dan Gang Makam RT 8. Dua gang ini diapit dua jalan besar yaitu Jalan Juanda dan Iskandar.

Menurut Sunardi, api pertama kali terlihat di rumah berlantai dua di Gang Rambai 7 sekitar pukul 03.30 WIB. Menurut warga, rumah tersebut dihuni keluarga Samad yang saat kejadian sedang berada di rumah kerabatnya di Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan sehingga rumah dalam keadaan kosong.

Setelah membakar rumah di sampingnya, lebar jalan dalam gang yang hanya sekitar satu meter, membuat api yang membubung tinggi dengan mudah menyambar bangunan lain di sekitarnya hingga merambat ke rumah warga di Gang Makam yang berada berdekatan.

Warga yang panik langsung berhamburan menyelamatkan diri, sebagian berusaha menyelamatkan barang berharga milik mereka. Sementara itu petugas pemadam kebakaran dari pemerintah daerah dan pemadam kebakaran swasdaya dari Kecamatan Baamang dan Ketapang, berjibaku memadamkan api.

"Api diduga berasal dari bagian atas rumah, tapi apakah itu karena korsleting listrik atau penyebab lain, kita tunggu hasil penyelidikan kepolisian. Yang jelas, saat kejadian itu tidak ada aktivitas di dalam rumah," ujar Sunardi.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Sunardi berpesan kepada seluruh masyarakat untuk mencegah terjadinya kebakaran dengan hati-hati menyalakan api saat memasak makanan. Selain itu, penggunaan daya listrik berlebihan dalam satu kabel harus dihindari karena rawan menyebabkan kebakaran jika terjadi korsleting atau ada saklar yang meleleh akibat kepanasan.

Pewarta: Norjani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014