Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah meminta PT Pertamina (Persero) dan Total E&P Indonesie segera bekerja menyiapkan transisi pengelolaan Blok Mahakam, Kalimantan Timur, hingga kontrak pengelolaan berakhir pada 2017.

"Kami fasilitasi agar mereka (Pertamina-Total) segera siapkan proses transisi Blok Mahakam sampai nanti pada 2017 beralih ke Pertamina," kata Kepala Unit Pengendalian Kinerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widhyawan Prawiraatmadja usai rapat bersama Pertamina dan Total di Jakarta, Senin.

Ia berharap Pertamina segera mengajukan proposal pengelolaan Mahakam setelah kontrak berakhir 2017.

"Dengan demikian, kami bisa cepat putuskan Blok Mahakam, lalu transisi bisa segera dilakukan dan produksi juga tidak turun," kata Widhyawan, yang akrab disapa Wawan.

Wawan mengatakan selama masa transisi akan dibicarakan hal-hal teknis seperti rencana kerja dan anggaran 2015 sampai 2017.

Selama masa transisi, lanjut dia, juga akan dibicarakan apakah Pertamina mengelola 100 persen Blok Mahakam atau berkolaborasi dengan Total.

"Kalau kontrak diputus pada 2017, artinya Total tidak investasi lagi. Pertamina juga sudah harus siap-siap," katanya.

Ia menambahkan, pemerintah memberikan keleluasaan kepada Pertamina untuk mengelola Mahakam sendiri atau bekerja sama dengan Total.

"Kami tunggu Pertamina bilang 'saya mau 100 persen' dengan syarat terbaik buat negara dan produksi tidak turun," katanya.

Menurut dia, opsi 100 persen pengelolaan Blok Mahakam oleh Pertamina juga bisa dilakukan kalau skema kolaborasi dengan Total tidak memberikan keuntungan bagi Pertamina dan negara.

"Kalau tidak dapat apa-apa, kenapa mesti ikutkan Total," ujarnya.

Menurut Wawan, Total juga tetap harus memenuhi kewajiban investasi Mahakam khususnya dalam biaya operasi dan pemeliharaan hingga 2017.

"Itu tanggung jawabnya sebagai RPO (Reliable and Prudent Operator)," katanya.

Pertamina sudah mengirim surat resmi tentang kesiapan perusahaan mengelola 100 persen Blok Mahakam setelah 2017 kepada Menteri ESDM Sudirman Said.

Badan usaha milik negara migas itu menyatakan memiliki kemampuan teknis dan finansial untuk mengelola Blok Mahakam.

Pertamina akan menyampaikan proposal pengelolaan komprehensif Blok Mahakam ke pemerintah maksimal awal 2015.

Perusahaan migas asal Perancis, Total, sebagai operator menguasai 50 persen hak partisipasi Mahakam. Sementara, sisanya dimiliki Inpex Corporation asal Jepang. Kontrak kerja sama pengelolaan Blok Mahakam dengan Total akan berakhir pada 2017 setelah berjalan 50 tahun.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014