Mataram (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Nusa Tenggara Barat menyatakan condong mendukung Munas di Bali karena sesuai dengan AD/ART, namun mendorong islah antara kubu kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.

"Kami sangat mendukung adanya islah tetapi kami juga sampai saat ini masih tetap solid mendukung hasil munas di Bali," kata Sekretaris DPD Golkar NTB H Muhammad Amin di Mataram, Senin..

Menurut dia, bagaimana pun penyelenggaraan munas di Bali sudah melalui melalui mekanisme dan berbagai tahapan sesuai hasil keputusan rapimnas Partai Golkar di Yogyakarta.

"Kami berpegang kepada AD/ART dan agenda yang telah diputuskan rapimnas Partai Golkar di Yogyakarta. Bahkan, Munas Bali diikuti oleh seluruh DPD baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota sebagai pemegang hak suara," tegas Amin seraya menekankan perlunya islah kedua kubu.

"Kami sebenarnya di daerah menginginkan adanya upaya islah antara kedua kubu. Karena, bagaimana pun mereka adalah kader-kader terbaik yang saat ini dimiliki Golkar," ucapnya.

Amin berkeyakinan masih ada harapan dan peluang untuk menyatukan kedua kubu berseteru agar bisa kembali bersatu dalam satu rumah Partai Golkar.

"Kami di NTB sangat mendorong supaya ada islah," ujar Wakil Gubernur NTB ini.

Golkar NTB jug tidak memasalahkan pergantian slogan partai berlambang pohon beringin oleh kubu Agung Laksono di Munas Ancol.

"Saya kira tidak ada persoalan dengan perubahan slogan Golkar yang dilakukan kubu Agung Laksono di Munas Ancol. Karena bagaimana pun Golkar tetap solid," kata Amin.

Slogan Partai Golkar yang sebelumnya "Suara Golkar, Suara Rakyat" diubah menjadi "Suara Rakyat, Suara Golkar".

Menurut Amin, perubahan slogan itu adalah hal biasa dan tidak akan mempengaruhi partai ini di mata masyarakat, sebaliknya yang terpenting adalah bagaimana seluruh kader Golkar mendorong islah antara Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.


Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014