Ankara (ANTARA News) - Uni Eropa (UE) mesti terus berusaha bersama mitra internasional, terutama dengan Turki, guna mencegah perekrutan warga negara Eropa oleh Negara Islam (IS), kata seorang pejabat senior aliansi itu pada Senin (8/12).

"Kami membahas masalah itu dengan tujuan memiliki kerja sama baik dengan strategi untuk menghentikan arus (petempur asing) melalui kedua cara," kata Federica Mogherini, Wakil Senior UE Urusan Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri, dalam satu taklimat bersama dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, lapor Xinhua.

Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Federica Mogherini, Komisaris bagi Perundingan Perluasan dan Kebijakan Bertetangga Eropa Johannes Hahn dan Komisaris Urusan Bantuan Kemanusiaan dan Penanganan Krisis Christos Stylianides, melakukan kunjungan dua-hari ke Turki pada Senin.

Ada "perkembangan positif" belum lama ini dalam berbagi keterangan intelijen dengan Turki, kata Federica Mogherini, sebagaimana diberitakan Xinhua. Wanita pejabat itu menyatakan kasus tersebut "tak sepenuhnya masalah keamanan".

Sebagai bagian dari upaya pencegahan petempur asing bergabung dalam IS di Suriah, Federica Mogherini mengatakan mereka mesti melancarkan "kegiatan budaya secara bersama terutama pada masyarakat Muslim" dan memberi pesan yang benar.

Ia juga mengumumkan bahwa Uni Eropa akan mengakhiri paket tambahan dengan nilai 70 juta euro (86 juta dolar AS) untuk Turki, sebagai dukungan buat pengungsi Suriah yang berlindung di Turki. (C003)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014