Gianyar (ANTARA News) - Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, menggelar ritual pengabenan (pelebon) berskala besar, sebagai penghormatan terakhir terhadap mendiang Dr Ir Tjokorda Raka Sukawati Sosrobahu, pencetus kontruksi jalan layang di Indonesia, Selasa.

Prosesi pembuatan Bade, keranda jenazah setinggi 25 meter itu digarap sejak November lalu yang setiap harinya melibatkan 100-200 pekerja, kata arsitek pembuatan bade tersebut DR Cokorda Gde Sukawati,MM

Selain bade yang menjulang tinggi itu juga dilengkapi dengan "kendaraan" lembu seberat dua ton sebagai sarana ritual pengabenan mendiang Dr Ir Tjokorda (85).

Dengan tenaga yang begitu banyak, bade tersebut bisa diselesaikan tepat waktu. Bade setinggi 25 meter, dan lembu yang beratnya dua ton itu diarak ribuan warga dari empat banjar (dusun) secara estapet.

Sebanyak 178 personel aparat kepolisian ikut mengamankan prosesi upacara Pelebon penemu kontruksi jalan layang sosrobahu tersebut.

Di dua lokasi setra (kuburan) Ubud dalam waktu bersamaan diilaksanakan prosesi Pelebon, yaitu di Setra Dalem Puri Tebesaya Peliatan (pelebon Tjokorda Raka Sukawati Sosrobahu dari Puri Kantor Ubud dan Cokorda Agung W dari Puri Mertasari Ubud.

Sementara di Setra Desa Pakraman Ubud (pelebon Jro Puspa istri dari IB Dirga Ubud Kaja) yang meninggal dalam usia 85 tahun. 

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014