Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup terkoreksi 21,70 poin mengikuti pergerakan mayoritas bursa saham di kawasan Asia.

IHSG melemah 21,70 poin atau 0,42 persen ke posisi 5.122,31. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 3,31 poin atau 0,38 persen ke posisi 880,91.

"Bursa saham eksternal yang melemah memengaruhi laju IHSG BEI, di sisi lain sentimen di dalam negeri juga cenderung negatif," ujar Analis PT Quant Kapital Investama, Kiswoyo Adi Joe.

Menurut dia, sentimen negatif eksternal bagi IHSG masih terkait dengan potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed rate) yang diperkirakan dapat lebih cepat menyusul data tenaga kerja Amerika Serikat yang terus mengalami perbaikan.

Kemudian, lanjut dia, pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pda 2015 menjadi 5,2 persen, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 5,6 persen oleh Bank Dunia telah menambah kekhawatiran investor saham di dalam negeri. Kondisi itu cenderung mendorong pemodal untuk mengambil posisi lepas saham.

Sementara itu, Analis HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan bahwa di tengah koreksi indeks BEI ini, pelaku pasar saham dapat membuka peluang untuk melakukan akumulasi saham di harga yang rendah.

"Koreksi sebagai kesempatan akumulasi sebelum IHSG BEI kembali bergerak menguat," katanya.

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya Bumi Serpong Damai (BSDE), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Waskita Karya (WSKT), Wijaya Karya (WIKA).

Sementara, transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 249,101 kali dengan volume mencapai 4,95 miliar lembar saham senilai Rp3,97 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 139 saham, melemah 164 saham, dan stagnan 100 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 561,84 poin (2,34 persen) ke 23.485,83, indeks Nikkei turun 122,26 poin (0,68 persen) ke 17.813,38, dan Straits Times menguat 14,06 poin (0,43 persen) ke posisi 3.311,90.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014