Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Cell, memperlihatkan peningkatan kadar gula dalam diet bisa saja menyebabkan obesitas pada keturunan mereka.

Dalam penelitian yang menjadikan Drosophila melanogaster atau lalat buah sebagai objeknya, para peneliti mengungkapkan, hal ini disebabkan perubahan yang mempengaruhi ekspresi gen pada embrio.

Mereka mengatakan, ada juga bukti kalau sistem serupa mengatur kerentanan obesitas pada tikus dan manusia.

Penelitian ini diklaim memberikan wawasan mengenai bagaimana ciri-ciri metabolik tertentu diwariskan dan dapat membantu peneliti menentukan apakah ini dapat diubah.

Penelitian telah menunjukkan kalau berbagai faktor yang diwariskan oleh orang tua dapat mempengaruhi metabolisme dan tipe tubuh keturunan mereka.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, peneliti yang dipimpin Dr. J. Andrew Pospisilik dari Max Planck Institute of Immunobiology dan Epigenetics di Jerman dan rekannya, Dr. Anita Ost dari Linkoping University di Swedia, meneliti apakah fluktuasi diet lalat jantan mungkin berdampak pada generasi berikutnya.

Mereka menemukan, intervensi diet pada lalat jantan bisa mengubah komposisi tubuh keturunannya. Lebih khusus, peningkatan kadar gula menyebabkan obesitas pada generasi berikutnya.

Kemudian, diet tinggi gula mempengaruhi aktivitas gen tanpa mengubah urutan mendasari DNA.

"Bila menggunakan istilah komputer, gen ibarat perangkat keras, sementara epigenetik adalah software yang menentukan bagaimana perangkat keras yang digunakan. Ternyata, diet ayah memprogram ulang "software" epigenetik sehingga gen yang diperlukan untuk produksi lemak diaktifkan pada keturunan," ujar Dr. Ost seperti dilansir Jurnal Cell.

Para peneliti menduga ada kemungkinan untuk memprogram ulang epigenetik.

"Saat ini , kami dan peneliti lain memanipulasi epigenetik pada awal kehidupan, tetapi kami tidak tahu apakah mungkin ini dilakukan untuk dewasa," kata Dr Ost.

Mereka menilai, model penelitian menggunaan lalat buah ini akan berharga bagi komunitas ilmiah . Menurut mereka, lalat berkembang biak dengan cepat, sehingga memungkinkan peneliti untuk cepat memetakan secara rinci bagaimana gizi dan rangsangan lingkungan lainnya mempengaruhi epigenetik.

"Terlalu dini untuk memahami bagaimana pengalaman orangtua dapat memprogram ulang fisiologi keturunan fisiologi. Mekanisme yang dipetakan di sini, merupakan benih yang memiliki potensi mengubah pandangan dan praktik di bidang kedokteran," kata Dr. Pospisilik.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014