Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan bea dan cukai hingga 30 November 2014 telah mencapai Rp141,65 triliun atau 81,54 persen dari target APBN-Perubahan Rp173,7 triliun.

Berdasarkan keterangan Ditjen Bea dan Cukai yang diterima di Jakarta, Rabu, realisasi penerimaan ini meningkat Rp1,07 triliun atau 0,76 persen dari periode yang sama tahun lalu, yang hanya tercatat sebesar Rp140,5 triliun.

Penerimaan itu berasal dari bea masuk yang mencapai Rp29,2 triliun atau 82,07 persen dari target Rp35,6 triliun, bea keluar Rp10,9 triliun atau 52,92 persen dari target Rp20,6 triliun dan cukai Rp101,4 triliun atau 86,39 persen dari target Rp117,45 triliun.

Meski pun realisasi penerimaan meningkat dibandingkan tahun lalu, namun hingga akhir tahun 2014, diperkirakan penerimaan bea dan cukai hanya mencapai kisaran 92 persen, sehingga target dipastikan tidak akan tercapai.

Perkiraan pencapaian pada akhir tahun tersebut sangat kontras dengan kinerja bea dan cukai yang selama ini selalu memenuhi bahkan melampaui target, namun penerimaan cukai diprediksi masih bisa memenuhi ekspektasi.

Target penerimaan bea masuk dan bea keluar diprediksi tidak tercapai karena dipengaruhi berbagai faktor eksternal, di antaranya perlambatan perekonomian global yang menyebabkan adanya koreksi pertumbuhan ekonomi nasional.

Selain itu, faktor menurunnya perdagangan global dan nilai ekspor maupun impor dibandingkan tahun 2013. Untuk penurunan bea keluar, ditambah faktor harga komoditas di pasar global, perlambatan ekonomi di negara tujuan ekspor dan kebijakan hilirisasi bahan tambang mineral.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014