Jakarta (ANTARA News) - Salah satu lagu dalam album terbaru Sheila On 7; "Lapang Dada", merupakan lagu persembahan sang gitaris Eross Candra untuk ayahnya.

"Lagu ini terinspirasi dari hubungan saya dengan almarhum ayah saya, jadi sewaktu beliau meninggal tahun 2.000, saya memang menerima. Justru saya merasa sangat kehilangan setelah saya memiliki anak. Semakin dekat hubungan saya dengan anak saya, saya semakin kepikiran bahwa sebenarnya begitu banyak hal yang belum sempat saya bicarakan dengan Ayah," kata Eross usai jumpa pers peluncuran album terbarunya "Musim yang Baik" di Hard Rock Cafe, Jakarta, Rabu.

Eross mengatakan syair lagu "Rasaku Juga Rasamu" yang ada dalam lagu tersebut menggambarkan perasaan Eross kepada ayahnya.

"Mungkin apa yang saat ini saya rasakan pada anak saya adalah apa yang sebenarnya dulu Ayah pernah rasakan terhadap saya," kata Eross.

Bait-bait dalam lagu "Lapang Dada", menurut Eross, layaknya penguat bagi dirinya. "Kadang kita memang harus merelakan sesuatu agar kita bisa move on, jadi sekarang saya merasa rela, dan bisa berkata 'oke, yang sudah ya sudah, sekarang tinggal sayang ke anak," katanya.

Sebagai sahabat yang sudah bersama-sama berkarya selama lebih dari 16 tahun, Duta merasa sangat mengerti apa yang dirasakan Eross.

"Eross itu tipe yang enggak mau memaksa pendengar larut ikut memikirkan apa yang dia pikirkan. Itu inspirasinya berat banget sebenarnya, tapi pas di video klip lagu itu, temanya jadi benar-benar berubah. Jadi orang kalau menikmati lagu Eross bisa mengintepretasikan secara universal," kata Duta.

Lagu "Lapang Dada" menjadi single andalan di album "Musim yang Baik". Judul album yang merupakan judul salah satu track lagu dalam album terinspirasi dari waktu peluncuran album itu sendiri.

"Musim yang baik mengibaratkan menanam sesuatu, kita tak bisa paksa mau panen kapan, kadang kita merasa kita sudah menanam sesuai aturan tapi kita tak bisa jamin kita menuai hasilnya semau kita. Mudah-mudahan ini musim yang baik buat Sheila On 7 untuk mengeluarkan album," kata Duta.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014