Pada nomor kata perorangan putri, Indonesia meraih medali emas dari Sisilia Agustiani Ora yang merupakan mahasiswi Universitas Dr Soetomo Surabaya.
"Saya senang karena dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa, tim, dan orang tua," kata mahasiswi jurusan manajemen itu.
Sisilia mengatakan tim karate Indonesia secara khusus tidak menargetkan perolehan medali sehingga para atlet dapat bertanding secara maksimal dan lepas.
"Kalau harapan, saya masih ingin meningkatkan lagi prestasi dalam karate dan tidak hanya bertahan sampai tingkat ini," kata Sisilia yang juga pernah medali emas pada SEA Games 2011.
Sementara medali perak Indonesia diperoleh dari nomor kata perorangan putra oleh Erlando Stevano setelah kalah melawan karateka Malaysia Chee Wei Lim.
"Saya tetap senang bisa dapat medali perak karena lawan saya itu peraih medali emas pada Asian Games 2014," kata Edo, mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jakarta.
Cabang karate POM ASEAN masih mempertandingkan nomor kata beregu dan komite yang akan diselenggarakan hingga Sabtu (13/12).
Indonesia, hingga pukul 13.00 WIB, meraih delapan medali yaitu dua medali emas, lima medali perak, dan tiga medali perunggu dalan ajang POM ASEAN. Perolehan medali itu sekaligus menempatkan Indonesia pada urutan kedua.
Pada urutan pertama ada kontingen Thailand dengan raihan sementara 10 medali yaitu lima medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu.
Kontingen Filipina yang meraih tujuh medali (dua emas, dua perak, dan tiga perunggu) menempati urutan ketiga dan disusul kontingen Laos pada urutan keempat dengan perolehan tiga medali yaitu dua medali emas dan satu medali perak.
Kontingen Malaysia dan Singapura menempati urutan kelima dan keenam dengan masing-masing satu medali perunggu.
Sementara kontingen Brunei Darussalam, Kamboja, Myanmar, Timor Leste, dan Vietnam belum meraih medali pada hari keenam penyelenggaraan pertandingan POM ASEAN.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
