...dengan adanya short sea shipping, pengusaha justru untung...
Jakarta (ANTARA News) - Pelayaran jarak dekat (short sea shipping) diharapkan dapat beroperasi mulai Januari 2015, kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit.

"Realisasinya kita harapkan Januari 2015," kata Bobby usai diskusi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis.

Bobby mengatakan pengoperasian pelayaran jarak dekat itu bertujuan untuk mengalihkan, terutama angkutan barang, dari moda darat ke laut mengingat padatnya arus lalu lintas di Pantai Utara Jawa.

Tujuan lainnya yakni mengurangi konsumsi bahan bakar minyak dan menekan biaya logistik.

Dia menuturkan pelabuhan yang akan menjadi lokasi bongkar muat, yakni Pelabuhan Marunda Centre (Jakarta), Pelabuhan Kendal (Semarang), dan Pelabuhan Paciran (Surabaya).

Sementara itu, armada kapal yang digunakan, yakni Kapal Ferrindo S (PT ASDP) dengan kapasitas 60 truk, 20 mobil roda empat dan 200 sepeda motor, Kapal KMP Jatra III (PT ASDP) dan Kapal Ro-Ro ukuran 5.000 GT hasil pembangunan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Direktorat Lalu Lintas Angkutan Sunga, Danau dan Penyeberangan,"katanya.

Bobby mengatakan pihaknya menyediakan sejumlah pelabuhan laut yang menjadi tempat transit kapal pengiriman barang, namun sarana tersebut tidak diperuntukkan peti kemas.

"Ini hanya untuk barang kelontongan yang diikat," katanya.

Dia mengatakan Kementerian Pergubungan telah mendorong para pelaku usaha untuk melakukan pelayaran jarak dekat karena beban biaya yang tidak sebesar di darat.

"Kemenhub bisa mendorong untuk pelayanan eksklusif, kita akan membantu di sisi pelabuhan, seperti penyiapan dermaga khusus, bukan berarti baru," katanya.

Ia juga mengatakan tidak akan membangun pelabuhan baru untuk pelayaran jarak dekat, tapi mengoptimalisasi pelabuhan-pelabuhan yang ada.

Bobby berjanji pihaknya juga akan memberikan insentif, seperti pengurangan biaya pelabuhan dan sebagainya.

"Saya kira dengan adanya short sea shipping, pengusaha justru untung, insentif tidak usah banyak-banyak, hitung-hitungan bisnis biar pengusaha saja yang menghitung, kita cuma memfasilitasi," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014