Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo berakhir turun 0,89 persen pada Kamis, karena pengekspor terpukul oleh penguatan yen dan investor membukukan keuntungan akhir tahun.

AFP melaporkan indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, yang jatuh tiga persen selama dua hari sebelumnya, turun lagi 155,18 poin menjadi 17.257,40.

Indeks Topix dari semua saham papan utama menyerah 0,70 persen, atau 9,79 poin, menjadi 1.397,04.

Dolar diperdagangkan pada 118,25 yen pada perdagangan sore di Tokyo, berbalik naik dari 117,63 yen pada pagi dan naik dari 117,85 yen di New York pada Rabu sore.

Namun, dolar turun jauh dari posisi tertinggi 121,84 yen pada Senin (8/12).

Para analis mengatakan langkah tersebut menandakan volatilitas lebih lanjut dalam nilai tukar, karena para spekulan ingin mengambil keuntungan dari spread yang berkembang antara obligasi pemerintah AS dan Jepang.

"Sudah jelas bahwa dolar dan Nikkei telah overbought," kata Kazuyuki Terao dari Allianz Global Investors.

"Investor cenderung terus mengambil keuntungan untuk saat ini, setidaknya sampai peristiwa mendatang, termasuk pemilihan majelis rendah pada Minggu di Jepang," kata dia.

Pertemuan Federal Reserve AS tentang perekonomian minggu depan "akan menjadi titik perhatian berikutnya", katanya, menambahkan "jika AS terlihat jelas pada jalan menuju pemulihan, maka dolar dan Nikkei dapat melanjutkan kenaikannya hingga akhir tahun kalender".

Pasar Tokyo mungkin telah memasuki masa konsolidasi menjelang istirahat Tahun Baru, Nomura Securities mengatakan dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Penurunan dipimpin oleh pengekspor, dengan Toyota jatuh 0,56 persen menjadi 7.481 yen dan Sony merosot 1,60 persen menjadi 2.464 yen.

Skymark Airlines melonjak 12,55 persen menjadi 305 yen setelah naik 17,31 persen pada Rabu di tengah berita bahwa maskapai bertarif murah Jepang yang sedang kesulitan itu sedang mempertimbangkan meminta bantuan dari raksasa domestik All Nippon Airways (ANA) serta menandatangani kerja sama dengan Japan Airlines.

Seorang juru bicara ANA mengatakan kepada AFP tentang "code-sharing" (perjanjian antara dua maskapai penerbangan untuk daftar penerbangan tertentu dalam sistem reservasi di bawah nama masing-masing) sebagai pilar utama bantuan tersebut "akan dimulai minggu depan atau kemudian hari".

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014