Jakarta (ANTARA News) - Pengalaman yang didapat aktor Reza Rahadian didapat lewat film silat "Pendekar Tongkat Emas" disebutnya sebagai investasi berharga yang dapat berguna kelak.

Selain diajari koreografi bela diri dari Xiong Xin Xin, body double aktor kung fu Jet Lee, Reza juga mengaku mendapat ilmu dari proses pembuatan syuting film laga.

"Tidak cuma koreografi saja, tapi teknik memukul, mengelak, bagaimana agar lawan main aman, tidak asal mukul dan menendang, juga cara jatuh yang benar. Ini investasi buat saya ke depan," kata Reza usai pemutaran film "Pendekar Tongkat Emas" di Jakarta, Kamis.

Peraih penghargaan Pemain Utama Pria Terbaik Piala Citra 2010 itu berharap investasi tersebut dapat menjadi bekal dasarnya bila kelak mendapat tawaran film dengan genre serupa.

Aktor yang baru pertama kali menjajal film bergenre seni beladiri itu belajar jurus silat dari penata koreografi laga Xiong Xin Xin, selama delapan bulan untuk perannya sebagai pendekar bernama "Biru". Dia bersama dengan Eva Celia, Nicholas Saputra dan Tara Basro mempelajari koreografi laga secara intensif selama tiga bulan terakhir untuk adegan pertarungan pamungkas.

"Kalau luka-luka kayaknya semua porsinya sama," seloroh dia.

"Pendekar Tongkat Emas" mengisahkan Cempaka (Christine Hakim) seorang pendekar tangguh di dunia persilatan yang memiliki jurus serta senjata mematikan Tongkat Emas. Dia harus mewariskan jurus tersebut pada salah satu muridnya yang terdiri atas Dara (Eva Celia), Biru (Reza Rahadian) dan Gerhana (Tara Basro).

Sebelum jurus itu sempat diwariskan, terjadi pembunuhan dan pengkhianatan yang menyebabkan Tongkat Emas jatuh ke tangan yang salah. Kekacauan pun terjadi. Murid Cempaka harus mencari pendekar Naga Putih, satu-satunya orang yang bisa mengambil alih Tongkat Emas sebelum semua terlambat.

Film "Pendekar Tongkat Emas" yang dibintangi Eva Celia, Nicholas Saputra, Reza Rahadian, Tara Basro, Prisia Nasution, Darius Sinathrya, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Landung Simatupang dan Whani Darmawan mulai tayang pada 18 Desember 2014.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014