Batam (ANTARA News) - Hari Pers Nasional di Kepulauan Riau 2015 akan diisi tiga konvensi yaitu Konvensi Bahasa, Konvensi Perbatasan dan Kemaritiman dan Konvensi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

"Tiga konvensi ini diharapkan dapat melahirkan ide-ide baru bagi bangsa," kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Kepri Ramon Damora di Batam, Jumat.

Ramon mengatakan sengaja memilih tema yang terkini dan bersinggungan dengan Kepri dalam tiga konvensi itu.

Khusus untuk Konvensi Bahasa, HPN 2015 di Kepri ingin mengingatkan kembali asal usul Bahasa Indonesia kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu dari Tanah Melayu.

Bahasa Melayu yang kini menjadi bahasa persatuan Indonesia, berasal dari pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepri, yaitu Pulau Penyengat.

Bahasa Melayu memiliki tutur yang santun dan indah. Sayang ketika menjadi Bahasa Indonesia, banyak kosa kata yang bergeser dan artinya menjadi berubah.

"Seperti berbual. Di Bahasa Melayu artinya bercakap-cakap, tapi sama Jakarta artinya menjadi bohong," kata dia.

Masalah Perbatasan dan Kemaritiman juga dipilih PWI untuk dijadikan tema konvensi, dihubungkan dengan letak geografis Kepri yang berbatasan dengan empat negara, yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand.

Kepri yang 94 persen wilayahnya perairan juga dianggap kompak dengan semangat Bahari yang digaungkan Presiden Joko Widodo.

Dan Konvensi Masyarakat Ekonomi ASEAN diselenggarakan untuk mempersiapkan masyarakat menjelang pelaksanaan MEA pada 2015.

Gubernur Kepri Muhammad Sani mengharapkan konvensi dapat menegaskan kembali asal mula Bahasa Indonesia, yaitu Pulau Penyengat di Tanjungpinang, Kepri.

Dengan penegasan itu, maka diharapkan dapat menggenjot pariwisata Pulau Penyengat.

"Tidak bahasanya saja, tapi pariwisatanya juga," kata dia.

Konvensi-konvensi HPN juga diharapkan dapat mendorong penetapan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Persatuan ASEAN.

Pewarta: Jannatun Naim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014