Perubahan ini untuk penyegaran dan pembaharuan, ada hal-hal yang melatarbelakanginya
Tangerang (ANTARA News) - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk merombak susunan direksi melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) seiring pengunduran diri Emisyah Satar sebagai direktur utama perusahan pelat merah itu.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dwijanti Tjahjaningsih di sela-sela RUPSLB di Kantor Garuda Indonesia, Tangerang, Jumat mengatakan perombakan tersebut untuk penyegaran personel.

"Perubahan ini untuk penyegaran dan pembaharuan, ada hal-hal yang melatarbelakanginya," katanya.

RUPLSB Garuda dengan kode saham GIAA telah memutuskan M Arif Wibowo sebagai direktur utama dan direktur lain di antaranya, Heriyanto Agung Putra, Novianto Herupratomo, Iwan Joeniarto, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra dan Handayani.

Enam nama tersebut menggantikan Emirsyah Satar (direktur utama), Handrito Hardjono (Direktur Keuangan), Heriyanto Agung Putra (Direktur SDM dan Umum), Erik Meijer (Direktur Pemasaran dan Penjualan), Judi Rifajantoro (Direktor Strategi, Pengembangan Bisnis dan Manajemen Resiko), Faik Fahmi (Direktur Layanan), Novianto Herupratomo (Direktur Operasi) dan Batara Silaban (Direktur Teknik dan Pengelolaan Armada).

Selain itu, memutuskan komisaris utama sekaligus komisaris independen Jusman Syafii Djamal, komisaris independen Hasan M Soedjono serta komisaris lainnya Isa Rachmatarwata, Muzaffar Ismail, Dony Oskaria dan Chairul Tanjung.

Nama-nama tersebut menggantikan delapan komisaris, yakni komisaris utama Bambang Susantono serta komisaris lainnya Betti S Alisjahbana (Komisaris Independen), Chris Kanter (Komisaris Independen), Peter F Gontha (Komisaris Independen), Wendy Aritenang (Komisaris), Isa Rachmatarwata (Komisaris).

RUPSLB juga menghasilkan persetujuan laporan kerja perseroan, peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih Dahulu (HMETD), perubahan peraturan dana pensiun Garuda Indonesia, perubahan anggaran dasar perseroan dan perubahan susunan pengurus perseroan.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014