Itu ide ini waktu saya menteri BUMN sudah ada"
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa perusahaan asal Korea Selatan, SK Energy, tertarik untuk berkerja sama dalam modernisasi lima kilang minyak Pertamina.

Kepada wartawan di pesawat kepresidenan, Menko Perekonomian mengatakan bahwa minat SK Energy itu sudah dibicarakan dengan Presiden Joko Widodo dalam pertemuannya di Busan, Korea Selatan, Jumat siang.

"SK itu adalah refiner (perusahaan pengilangan) yang besar di Korea dengan kapasitas 1,1 juta barel, datang kepada Pak Presiden mereka mengatakan Pak kami akan datang ke Pertamina mohon dukungan," katanya.

Ia mengatakan, dirinya akan segera berkoordinasi dengan Pertamina untuk menindaklanjuti pertemuan dengan SK Energy dengan Presiden tersebut. "Intinya saya begitu pulang akan koordinasi dengan Pertamina," katanya.

Ia menambahkan, modernisasi kilang minyak sangat dibutuhkan mengingat usia kilang minyak yang sudah tua. Kilang terbaru yang dimiliki Pertamina adalah kilang minyak balongan, dibangun pada 1986 atau sudah 30 tahun lalu. Sementara lainnya dibangun pada 1970-an.

Akibat usia yang sudah tua, kilang minyak tersebut tidak efisien karena teknologi yang digunakan juga sudah usang.

Menko mencontohkan, kilang minyak di Indonesia masih menggunakan teknologi yang memiliki kapasitas tracking delapan. Hal ini membuat kilang minyak tersebut hanya mampu mengubah minyak light sweet (minyak dengan kualitas tertinggi).

Namun, minyak-minyak mentah lainnya seperti heavy crude oil tidak bisa diolah. Selain itu kapasitas produksi minyaknya juga masih rendah.

Dengan modernisasi lima kilang minyak tersebut diharapkan mampu memproduksi BBM sebesar 1,5 juta barel per hari atau hampir setara dengan kebutuhan BBM di Indonesia yang mencapai sekitar 1,5 juta - 1.6 juta barel per hari.

Menurut dia, ide modernisasi kilang minyak telah ada sejak lama, namun tak pernah diimplementasikan.

"Itu ide ini waktu saya menteri BUMN sudah ada," katanya.

Sementara itu, seperti diberitakan, Pertamina telah menandatangani MoU dengan tiga perusahaan untuk meningkatkan produksi kilang minyak, yakni dengan Saudi Aramco (Arab Saudi) untuk proyek peningkatan kapasitas kilang minyak di Dumai (Riau), Cilacap (Jawa Tengah), dan Kilang Balongan di Jawa Barat.

Sedangkan dengan Sinopec (Tiongkok) untuk kilang di Palju, Sumatera Selatan dan JX Nippon Oil dan Energy di Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014