Tokyo (ANTARA News) - Pemungutan suara untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat atau Majelis Rendah dalam parlemen Jepang yang meliputi dua majelis dimulai pukul 07.00 waktu setempat di lebih dari 48.000 tempat pemungutan suara di seluruh negeri tersebut.

Sebanyak 1.191 kandidat bersaing untuk memperebutkan 475 kursi dalam majelis kuat tersebut.

Perdana Menteri Shinzo Abe menyerukan pemilihan umum cepat itu pada November setelah memutuskan menunda kenaikan pajak penjualan dua persen lagi tahun depan dan menyatakan pemungutan suara itu adalah referendum mengenai kekuasaan dua-tahunnya dan kebijakan ekonominya yang disebut "Abenomics".

Abe mengatakan kebijakan ekonominya telah membawa tanda pemulihan di beberapa wilayah.

Tapi sebagian partai oposisi dengan mengutip data pemerintah menyatakan ekonomi negeri itu terperosok ke dalam resesi dan menyebut "Abenomics" sebagai kegagalan yang mengakibatkan bertambah luasnya jurang pemisah kesejahteraan.

Partai Liberal Demokratis (Liberal Democratic Party/LDP) pimpinan Abe dan mitra kecilnya, Partai Komeito, berusaha mempertahankan mayoritas besar bloknya di Majelis Rendah.

Sementara partai-partai oposisi berusaha meraih lebih banyak kursi untuk mengimbangi Diet dominan LDP-Komeito.

Sebelum pembubaran Majelis Rendah, blok yang berkuasa meraih 326 kursi dari 480 kursi tersebut majelis.

Jajak pendapat paling akhir memperlihatkan LDP memimpin dalam pemilihan umum dengan 28 persen dukungan dalam perwakilan proporsional, sementara partai oposisi utama, Partai Demokratis Jepang (Democratic Party of Japan/DPJ), mengantungi 11,8 persen dukungan.

Pemungutan suara dijadwalkan berakhir Minggu pukul 20.00 waktu setempat dan sebagian tempat pemungutan suara ditutup pukul 19.00 waktu setempat.

Kementerian Urusan Dalam Negeri memperkirakan penghitungan suara berakhir pada Senin pagi, tapi jajak pendapat media di luar pemungutan suara diperkirakan menyiarkan hasil awal setelah pemungutan suara berakhir.

Pemilih yang datang mencapai angka terendah sebesar 59,3 persen dalam pemilihan umum 2012, yang membawa Abe memangku jabatan untuk kedua kali.

Media lokal memperkirakan jumlah pemilih makin turun dalam pemungutan suara saat ini, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014